Iklan
TEMPO Interaktif, Sukoharjo:Petani di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, meminta pemerintah membuat hujan buatan untuk mengairi sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan.Kesulitan air ini dipicu tak adanya irigasi dan curah hujan yang minim meski kamarau telah berlalu. "Satu-satunya sumber irigasi yaitu memompa air tanah, tapi biayanya mahal," kata Paimo, petani di Nguter, Sukoharjo, Jumat siang.Menurutnya, selama Januari ini belum turun hujan. Air irigasi dari Dam Colo yang diharapkan dapat mengairi areal pertaniannya, stok airnya sedikit."Sekali memompa Rp 20 ribu dan harus dilakukan dua kali dalam sehari," ujarnya.Suprapto, petani lainnya, mengaku sudah tidak mampu lagi memiliki biaya memompa air. Dia terpaksa membiarkan tanamannya layu. Harapannya hujan segera turun kembali setelah jeda hampir tiga pekan. "Jika pemerintah bisa membuat hujan buatan, sangat membantu petani," katanya.Bupati Sukoharjo Bambang Riyanto mengatakan sulit memenuhi permintaan petani. Dia menyarankan petani memanfaatkan irigasi Dam Colo. "Debitnya memang kecil. Kami tengah mencari solusi untuk mengatasi dampak minimnya curah hujan," janjinya tanpa menyebut bentuk solusi yang sedang dicari.Imron Rosyid
Iklan
