Gelombang Pengungsi Terakhir Dapat Uang Kontrak dari Lapindo

TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Gelombang pengungsi terakhir korban Lapindo akhirnya mendapatkan uang paket sewa rumah. Warga RT07 RW02 Desa Ketapang, Tanggulangin, itu akan mendapatkan uang kontrak Rp 5 juta untuk 2 tahun ditambah uang transportasi Rp 500 ribu dan uang makan Rp 300 ribu per jiwa per bulan.Realisasinya dilakukan setelah mereka mengungsi ke kantor desa setempat sejak lumpur masuk rumah mereka pada awal April lalu. Korban yang menerima uang paket ini terdiri dari 401 jiwa dari 105 keluarga (KK).Seperti biasanya mereka mendapatkan uang paket dengan mekanisme pembuatan buku tabungan di salah satu bank swasta yang telah ditunjuk Lapindo. Lapindo akan malakukan transfer uang langsung ke buku tabungan warga.Kepala Divisi Humas Lapindo Brantas Inc, Yuniwati Teriana, mengatakan dengan tranfer ini berarti sejak lumpur masuk kawasan Desa Ketapang hingga saat ini setidaknya telah ada sekitar 745 jiwa dari 198 keluarga mulai dari RT 1 hingga RT7 desa tersebut yang telah menerima paket uang kontrak.Sebelum pencairan ini, sejak tanggal 25 April lalu warga pengungsi terakhir dari Desa Ketapang ini memang telah menandatangani nota kesepakatan bersama antara warga, Satlak, dan Lapindo.“Kami mengharapkan dengan uang kontrak ini warga segera mendapatkan kontrak rumah yang memadai sehingga mereka segera bisa menjalani kehidupan secara normal sambil menunggu realisasi ganti rugi,” ujar Yuniwati dalam keterangan persnya.Yuniwati menambahkan, total dana yang akan diberikan Lapindo untuk 105 keluarga Desa Ketapang ini sebesar Rp 708 juta. Lapindo sendiri hingga saat ini telah memberikan dana untuk paket kontrak rumah sebesar Rp 92,18 miliar.Dana ini diberikan kepada seluruh pengungsi, baik sebelum maupun sesudah terjadinya ledakan pipa gas Pertamina yang totalnya mencapai 36.608 jiwa dari 9.757 keluarga. Jumlah ini merupakan jumlah sementara dan masih akan terus bertambah jika lumpur terus meluber ke kawasan pemukiman.Rohman Taufiq