Chama, pemilik butik Tres Belle, mempertontonkan gaun-gaun malam nan glamor dengan model dress doby dalam potongan rendah dari katun. Ada pula doby baron yang dipadu selendang oranye dan hijau serta terusan bermodel turtle neck tanpa lengan bermotif kotak-kotak batik sarung Bugis yang bagian bawahnya dipermanis dengan rok mekar. Koleksi terusan pun muncul dengan kerah Shanghai lengan panjang plus kerutan, dan di bagian ujung dibubuhi bordir hitam. Sedangkan setelan crape dengan atasan model kimono dipadu celana legging bermotif batik kontemporer.
Chama pun menghadirkan gaya kaftan batik bermotif kontemporer dengan aksen ban pinggang dan celana legging. Gaun panjang lurik ditampilkannya dengan model turtle neck beraksen renda di leher ditambah bordir kain lurik di pangkal lengan dan bagian bawah rok. Ada pula gaun panjang berbahan organdi batik semprot dan lurik yang dilengkapi petticoat--rok dalam terbuat dari kawat. Juga bustie berbahan tafeta dengan aksen lipit dari bahan batik dan sarung Bugis dipadu rok klok, serta koleksi aneka rok balon dilengkapi blus bermodel semi blazer.
"Sebagian besar koleksi saya mengusung desain kontemporer yang ditujukan untuk wanita dewasa. Saya ingin wanita matang seusia mereka pun bisa tampil gaya dengan rancangan dan warna-warna kontemporer yang biasanya dilirik kaum muda," ujarnya.
Dibanding Chama, Yani memang pendatang baru. Ia menekuni batik sejak dua tahun lalu, namun koleksi batik klasiknya dari berbagai daerah sudah mencapai 2.500 buah. Pemilik butik Batikkoe ini mengaku mencintai batik sejak kecil karena dipengaruhi keluarganya.
Pada pergelaran perdana ia memilih glowing heritage karena rasa cintanya pada batik. "Saya ingin batik menjadi warisan luhur, simbol kebanggaan di dunia mode Tanah Air dan mancanegara," ujar ibu tiga anak ini.
Melalui kolaborasi ini, Yani ingin menyajikan keanggunan, feminitas, elegansi, dan gaya girlie pada batik tradisional. "Meskipun desain batik saya sebagian besar bermotif klasik, saya ingin menyajikan sebuah kebanggaan buat kaum muda yang bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan baik resmi maupun suasana santai," ucapnya.
Di panggung peragaan, Yani menghadirkan aneka gaun dan blus bergaya baby doll, atasan semiblazer berpotongan A line, aneka rok balon, kemeja berleher Shanghai, gaun mini bermotif patchwork khas batik pesisir dengan kerah ala bangsawan, bolero berlengan mengembang, lengan balon, serta blus dan gaun vintage. Dilengkapi aksi kerut, renda, penempatan bahan polkadot, bordir, kristal, rancangan pun tambah manis. (Koran Tempo)
HADRIANI P