Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keindahan Batik Dua Generasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Keindahan kain-kain temporer khas Indonesia timur mewarnai Belezza Shopping Arcade, Permata Hijau, beberapa waktu lalu. Kain sutra Bugis, lurik, dan batik tampil ciamik dalam 20 rancangan Chama Sjahrir bertajuk Exotic Oriental Glow. Perancang yang sudah mengibarkan benderanya di Asia Tenggara dan Eropa ini malam itu menggandeng rekannya yang lebih muda untuk tampil satu panggung, yakni Yani Nugroho, yang menyuguhkan rancangan Glowing Heritage.

Chama, pemilik butik Tres Belle, mempertontonkan gaun-gaun malam nan glamor dengan model dress doby dalam potongan rendah dari katun. Ada pula doby baron yang dipadu selendang oranye dan hijau serta terusan bermodel turtle neck tanpa lengan bermotif kotak-kotak batik sarung Bugis yang bagian bawahnya dipermanis dengan rok mekar. Koleksi terusan pun muncul dengan kerah Shanghai lengan panjang plus kerutan, dan di bagian ujung dibubuhi bordir hitam. Sedangkan setelan crape dengan atasan model kimono dipadu celana legging bermotif batik kontemporer.

Chama pun menghadirkan gaya kaftan batik bermotif kontemporer dengan aksen ban pinggang dan celana legging. Gaun panjang lurik ditampilkannya dengan model turtle neck beraksen renda di leher ditambah bordir kain lurik di pangkal lengan dan bagian bawah rok. Ada pula gaun panjang berbahan organdi batik semprot dan lurik yang dilengkapi petticoat--rok dalam terbuat dari kawat. Juga bustie berbahan tafeta dengan aksen lipit dari bahan batik dan sarung Bugis dipadu rok klok, serta koleksi aneka rok balon dilengkapi blus bermodel semi blazer.

"Sebagian besar koleksi saya mengusung desain kontemporer yang ditujukan untuk wanita dewasa. Saya ingin wanita matang seusia mereka pun bisa tampil gaya dengan rancangan dan warna-warna kontemporer yang biasanya dilirik kaum muda," ujarnya.

Dibanding Chama, Yani memang pendatang baru. Ia menekuni batik sejak dua tahun lalu, namun koleksi batik klasiknya dari berbagai daerah sudah mencapai 2.500 buah. Pemilik butik Batikkoe ini mengaku mencintai batik sejak kecil karena dipengaruhi keluarganya.

Pada pergelaran perdana ia memilih glowing heritage karena rasa cintanya pada batik. "Saya ingin batik menjadi warisan luhur, simbol kebanggaan di dunia mode Tanah Air dan mancanegara," ujar ibu tiga anak ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui kolaborasi ini, Yani ingin menyajikan keanggunan, feminitas, elegansi, dan gaya girlie pada batik tradisional. "Meskipun desain batik saya sebagian besar bermotif klasik, saya ingin menyajikan sebuah kebanggaan buat kaum muda yang bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan baik resmi maupun suasana santai," ucapnya.

Di panggung peragaan, Yani menghadirkan aneka gaun dan blus bergaya baby doll, atasan semiblazer berpotongan A line, aneka rok balon, kemeja berleher Shanghai, gaun mini bermotif patchwork khas batik pesisir dengan kerah ala bangsawan, bolero berlengan mengembang, lengan balon, serta blus dan gaun vintage. Dilengkapi aksi kerut, renda, penempatan bahan polkadot, bordir, kristal, rancangan pun tambah manis.  (Koran Tempo)

HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

4 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

23 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

30 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

41 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

47 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

52 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

52 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

53 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

59 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.