Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pindad Rancang Panser Canon

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, BANDUNG:PT Pindad kini sedang merancang Panser Canon yang merupakan versi tactical Armor, dari Panser Angkut Personil Sedang (APS) 6 X 6. Panser jenis ini umumnya dijual di luar negeri per unitnya mencapai US $ 3 juta. Kami mengusahakan lebih murah dari yang di luar negeri kata Direktur Utama PT Pindad Adik A Soedarsono di Bandung, Jumat (29/8). Adik berharap, panser canon ini digarap tahun 2010. Sejauh ini ia sedang melakukan pembahasan dengan Departemen Pertahanan untuk merumuskan Design Requirement dan Objective dari panser tempur itu. Model atau mock-up panser canon itu sendiri baru akan dipamerkan pada pameran Indo Deffence 2008, pada November nanti. Soal produksi, Adik juga belum punya gambaran dari TNI. Namun perkiraannya, pesanan TNI berkisar belasan unit saja. Untuk economical production, itu harus di atas 15 unit, kalau pesanannya di bawah itu, rugi, katanya. Menurut Sekjen Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, panser itu merupakan proyek lanjutan dari pembuatan Angkut Personil Sedang (APS) 6x6 yang kini tengah dipesan departemennya. Ia mengaku belum tahu berapa kebutuhan Departemen Pertahanan untuk panser jenis ini. Tergantung pengajuan Angkatan Darat, kata Sjafrie. Menurut Sjafri, banyak negara tetangga yang tertarik dengan Panser Canon. Beberapa negara seperti Srilangka bahkan sudah mengirimkan utusannya melihat panser buatan PT Pindad. Mereka sudah membeli Armor Vehicle, tapi bukan jenis Tactical, ujarnya. Ahmad Fikri
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Ajak Investasi Pembangunan Pabrik Bubuk Mesiu di Indonesia

29 November 2023

Bamsoet Ajak Investasi Pembangunan Pabrik Bubuk Mesiu di Indonesia

Bambang Soesatyo mendukung rencana kerjasama antara perusahaan nasional Sapta Indonesia dan NRC Thailand untuk mendirikan sebuah fasilitas produksi bubuk mesiu atau gun powder yang sangat dibutuhkan dunia di Indonesia.


Prabowo ke Turki, Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

23 Juli 2020

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam kunjungan kerjanya ke Turki dari 27-29 November 2019. [KBRI Ankara]
Prabowo ke Turki, Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

Keberangkatan Prabowo ke Turki terkait kerja sama industri pertahanan ini merupakan kali kedua.


Wiranto Jamu Dubes Hungaria Bahas Kerja Sama Teknologi Pertahanan  

10 Agustus 2017

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai pertemuan terkait antisipasi kerawanan Pilkada, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, 30 Agustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Wiranto Jamu Dubes Hungaria Bahas Kerja Sama Teknologi Pertahanan  

Menkopolhukam Wiranto menjamu Dubes Hungaria untuk Indonesia, Judit Nemeth Pach, untuk membahas kerja sama bidang teknologi pertahanan.


Sebut Nato Usang, Trump Kembali Dikritik

17 Januari 2017

Presiden terpilih Donald Trump berseru kepada  wartawan saat konferensi pers di lobi Trump Tower di New York, 11 Januari 2017. Ini adalah konpers pertama Trump sebagai presiden terpilih. AP/Evan Vucci
Sebut Nato Usang, Trump Kembali Dikritik

Juru bicar Nato, Oana Lungescu, menilai keberadaan Nato dibutuhkan.


Airbus Kurangi 136 Ribu Pekerja di Prancis dan Jerman  

30 November 2016

Pengunjung melihat model terbaru pesawat Airbus A380 saat berlangsungnya pameran Aerospace Jepang di Tokyo, Jepang, 12 Oktober 2016. REUTERS
Airbus Kurangi 136 Ribu Pekerja di Prancis dan Jerman  

Airbus mengumumkan pengurangan lebih dari 1.000 pekerja di Eropa dan menutup salah satu pabriknya sebagai bagian dari program restrukturisasi.


Indonesia Kembanggkan Industri Pertahana

4 November 2016

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan periode 2001-2004 Rini Mariani Soemarno Soewandi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Indonesia Kembanggkan Industri Pertahana

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menegaskan Indonesia harus mampu mengembangkan industri peralatan pertahanan


Inggris Alih Teknologi Pertahanan dengan Indonesia  

3 November 2016

Industri pertahanan Amerika Serikat Bell Helicopter mempublikasikan rancangan produk terbaru mereka, unmanned aerial vehicle (UAV) V-247 Vigilant tilt-rotor, pada September 2016.  UAV atau drone Bell V-247 Vigilant dikembangkan olehTextron, anak perusahaan Bell Helicopter untuk memenuhi kebutuhan masa depan Angkatan Laut Amerika Serikat. Diperkirakan Textron akan mulai memproduksi V-247 Vigilant, pada 2023. Defence.Ru
Inggris Alih Teknologi Pertahanan dengan Indonesia  

Inggris siap bekerjasama dengan Indonesia dalam soal transfer teknologi pertahanan demi mewujudkan kerjasama berkesinambungan


Pindad dan Turki Bikin Tank Medium, Begini Kemampuannya  

3 November 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla, didampingi Direktur Utama PT. Pindad Silmy Karim (keempat kanan), melihat Tank AMX-13 APC produksi PT.Pindad, di Gedung 100 PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 2016. ANTARA/Novrian Arbi
Pindad dan Turki Bikin Tank Medium, Begini Kemampuannya  

Program pengembangan bersama ini menghasilkan desain tank medium yang memiliki kemampuan balistik dan anti-ancaman mutakhir.


Perwira Angkatan Laut Se-Asia Pasifik Bahas Hukum Perang  

19 September 2016

Ilustrasi pasukan TNI AL. ANTARA/Yusran Uccang
Perwira Angkatan Laut Se-Asia Pasifik Bahas Hukum Perang  

Surabaya menjadi tuan rumah dalam acara workshop berskala international yang membahas Hukum Konflik Bersenjata di Laut.


Peminat Pesawat N219 Berlimpah, Nasir Belum Gagas Ekspor

7 Agustus 2016

Pilot Uji PTDI, Esther Gayatri Saleh melakukan pengecekan pada Pesawat N219 sebelum uji coba terbang ke dua di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 23 Desember 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Peminat Pesawat N219 Berlimpah, Nasir Belum Gagas Ekspor

Proses sertifikasi memasuki bagian terakhir pesawat N219.