TEMPO Interaktif, Jakarta: Persaingan perbankan dalam memberikan suku bunga tinggi pada deposito akan mereda akhir Oktober 2008. Pasalnya, pada kuartal terakhir tahun ini akan ada realisasi belanja pemerintah sehingga uang yang dikeluarkan itu akan kembali ke sistem perbankan.
Menurut Kepala Ekonom PT Bank Danamon Tbk. Anton Gunawan, tren kenaikan suku bunga simpanan itu hanya bersifat sementara untuk memancing minat masyarakat menyimpan dananya di bank. Perbankan tegah memenuhi kebutuhan likuiditas yang saat ini sedang ketat.
Dia menjelaskan, persaingan tingkat suku bunga bermula saat bank-bank negara menaikkan suku bunga. Bank-bank negara menaikkan suku bunga setelah Bank Indonesia menaikkan tingkat bunga acuan beberapa bulan lalu. Akhirnya, langkah itu diikuiti oleh bank-bank lain karena takut kehilangan pangsa pasar. "Kesulitan perbankan sama. Mereka tidak ingin kehilangan nasabah karena tingginya bunga yang ditawarkan bank lain," ujar Anton di Jakarta.
Data statistik ekonomi dan keuangan Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia menunjukkan, kenaikan untuk simpanan berjangka (deposito) mulai terjadi sejak Maret 2008. Deposito satu bulan per Maret misalnya, untuk kelompok bank persero rata-rata sebesar 6,38 persen, April 6,31 persen, Mei 6,36 persen, dan Juni 6,56 persen.
Eko Nopiansyah