Dia menyebut, penanaman di Ujung berdekatan dengan laut saat Juni dan Juli terjadi angin kencang disertai kadar garam yang tinggi. “Akhir Juli penanaman sudah dihentikan karena kondisinya tidak memungkinkan,” sebutnya, Selasa (9/9).
Sebagai Koordinator Wilayah Bali Raya, Ujiono membawahi wilayah Bali, Kalimantan Barat, Lampung, Jawa Barat, Banten, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur. Dia membantah, penghentian itu karena adanya perselisihan dengan petani.
Adapun di Karangasem, PT SHI bekerjasama dengan 17 petani dari Subak Canggah. Sejak awal mereka sepakat secara sukarela untuk mengikuti proyek uji coba itu. PT SHI memberikan bibit padi dan pupuk untuk penanaman di atas lahan seluas 5 hektar dan 85 are. Selain di Karangasem penanaman juga dilakukan di Badung di atas lahan seluas 2 hektar, Tabanan 5 hektar, dan 20 hektar di Gianyar.
Menurut pengusaha Bali yang ikut mempelopori penanaman super toy, Nengah Pringgo, penanaman di luar Karangasem masih berjalan tanpa hambatan. “Saya optimistis bisa segera panen,” tegasnya. Untuk di Karangasem, dia juga melakukan penanaman ulang di lokasi yang berbeda dengan lahan seluas 4 hektar dan padi tumbuh dengan baik.
Rofiqi Hasan