TEMPO Interaktif, Surabaya: Penjabat Gubernur Jawa Timur, Setia Purwaka, kecewa tidak dilibatkan dalam koordinasi dan dilapori tragedi tewasnya 21 orang di Pasuruan. Padahal, saat kejadian sekitar pukul 11.00, Seti berada di Pasuruan. "Saya tahu melalui televisi setelah tiba di Surabaya," ujar Setia, Selasa (16/9)
Tewasnya 21 orang adalah korban pembagian sedekah Haji Syaikhon Fikri kemarin. Ribuan orang berebut mendapatkan uang Rp 30 ribu dari pengusaha kulit di rumahnya Gang Pepaya, Jalan Dr Wahidin Sudirohusono, Kota Pasuruan.
Menurut Setia, meski pejabat sementara Wali Kota Pasuruan wajib melapor kepada dirinya. Dengan melapor, kata dia, penanganannya bisa dikoordinasikan mulai bantuan serta maupun informasi ke pemerintah pusat."Setelah melihat televisi, saya baru lapor ke Presiden, dan para menteri," katanya. Ia bahkan, ketika ditelepon Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, ia belum tahu. "Pak Mendagri sudah tahu jdari televisi."
Setia mengatakan, peristiwa tewasnya 21 orang merupakan bencana besar yang harus dilaporkan secepat mungkin. "Yang penting komunikasi harus realtime. Tak butuh lengkap, yang penting cepat," ujarnya. Kasus Pasuruan sampai saat ini belum ditetapkan tersangkanya.
Rohman Taufiq