TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak setuju insiden Pasuruan dikaitkan dengan masalah kemiskinan di Indonesia. Insiden itu terkait dengan cara penyaluran sedekah sedangkan angka kemiskinan di Indonesia justru terus menurun. "Situasinya berbeda," kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Selasa (16/9).
Presiden membantah pemerintah tidak pernah mengatakan tidak ada kemiskinan atau warga miskin di Indonesia. Pemerintah, kata dia, berdasarkan pada survei Badan Pusat Statistik angka kemiskinan cenderung terus menurun.
Presiden sempat membacakan beberapa pesan pendek dari masyarakat yang mengomentari kasus tewasnya 21 orang akibat berebut sedekah dari Haji Syaikhon di Pasuruan. Beberapa di antaranya menyinggung soal masih adanya kemiskinan di Indonesia. Sejumlah pesan pendek itu menuding bahwa pemerintah berbohong karena mengatakan angka kemiskinan terus menurun. "Memang masih ada. Yang bohong itu kalau tidak ada lagi kemiskinan," kata Presiden.
Kasus tewasnya warga Pasuruan menjadi perhatian banyak kalangan. Selain karena tragisnya peristiwa, insiden kemarin itu bukan kasus satu-satunya. Tebar harta kekayaan dengan cara mengudang warga untuk datang antre ada di mana-mana. Bahkan kebiasaan Haji Syaikhon membagi duitnya dengan cara mengundang penduduk sudah memasuki tahun keenam. Pemerintah membiarkan saja seolah tak akan ada apa-apa.
Ninin Damayanti