"Perusahaan kami tetap akan menggelar tradisi bersedekah masal dengan sistem yang aman dan tertib," kata Vidya Rahayu Budiyanti, Bagian Hubungan Masyarakat PT Gudang Garam Tbk, Selasa (16/9).
Sembari merancang sistem pembagian yang dirasa aman, saat ini direksi masih membicarakan tanggal pelaksanaan sedekah masal. Seperti waktu sebelumnya, pengaman pembagian sedekah masal itu, akan melibatkan unsur TNI dan Polri di sekitar Kediri, dibantu Satpam perusahaan.
Perusahaan ini juga telah menyiapkan tenaga medis dari seluruh rumah sakit yang ada di kota Kediri dan dibantu tenaga medis perusahaan. "Kami juga sudah siapkan ambulan dan mobil pemadam kebakaran seperti tahun-tahun lalu," kata Vidya.
Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam, Slamet Budiono menjelaskan, tradisi membagikan sedekah tahunan menjelang lebaran telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Inisiatif sedekah masal itu diawali oleh pendiri Gudang Garam, Suryo Wonowijoyo. Ketika Suryo wafat, tradisi pemberian sedekah untuk kaum dhuafa itu diteruskan hingga kini dan menjadi agenda tahunan pabrik.
Perusahaan tidak mematok jumlah pengunjung. Berapapun jumlah masyarakat yang datang minta sedekah, perusahaan yang baru berkabung atas meninggalnya Presiden Komisaris Rachman Halim itu berusaha untuk memberinya secara merata.
"Kalau tidak salah tahun lalu ada sekitar 20 ribu orang yang datang ke Gudang Garam untuk mendapatkan sedekah. Tiap orang mendapat uang tunai berkisar antara Rp 10 - Rp 20 ribu," kata Slamet.
Dwidjo U. Maksum