Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Investasi di Indonesia Bakal Seret

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Realisasi investasi di Indonesia diperkirakan semakin seret akibat perlambatan ekonomi Asia. Selain itu kenaikan harga minyak dan pangan serta inflasi juga ikut mendorong perlambatan tersebut. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dalam tinjauan ekonominya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Asia tahun ini ditaksir rata-rata 7,5 persen dan 7,2 persen pada 2009. Sedangkan laju inflasi di Asia diprediksi turun menjadi 7,2 persen. Namun, inflasi Asia-Pasifik diproyeksikan sebesar 7,8 persen, naik dari estimasi sebelumnya sebesar 5,1 persen. Lembaga keuangan itu juga meminta negara-negara di Asia memotong subsidi minyak untuk menguarangi tekanan anggaran. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi mengatakan, banyak investor cenderung menunda kegiatan investasinya. Dampaknya akan terjadi perlambatan ekonomi di Indonesia. Perlambatan ekonomi di dunia juga ikut mempengaruhi pasar keuangan. "Sehingga sedikit investasi ke Indonesia," ujarnya kepada Tempo, Rabu (17/9). Menurut dia, harga beberapa komoditas unggulan Indonesia sedang turun. Seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil). "Kita bisa terancam defisit," katanya. Untuk mengatasinya, kata Sofyan, pertama, pemerintah harus mendorong pertumbuhan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan industri. Alasannya, kondisi infrastruktur saat ini menyebabkan ekonomi tinggi. Dia mencontohkan, jalanan yang macet dan pasokan listrik yang tidak memadai. Kedua, pemerintah mesti segera menyalurkan anggaran agar arus kas perusahaan lancar. Pengamat ekonomi Faisal Basri menolak usulan Bank Pembangunan Asia. "Tidak usah didengar. Mereka suka ngaco," ujarnya. Menurut Faisal, kunci untuk bertahan di tengah situasi saat ini dengan memfokuskan pada pembangunan sektor industri, khususnya manufaktur. Kenyataannya, saat ini pertumbuhan sektor manufaktur terus menurun. Pertumbuhan justru terjadi di sektor jasa yang sedikit menyerap tenaga kerja. Menurut Faisal, penurunan pertumbuhan sektor manufaktur karena pemerintah tidak konsisten dalam membuat kebijakan pengembangan industri. Padahal, sektor manufaktur merupakan faktor penting untuk membangun sistem ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Apalagi sektor manufaktur bernilai padat tenaga kerja.dan sumber daya alam. "Kebijakan industri tidak fokus dan prioritas," katanya. Sekretaris Jenderal Agus Tjahajana mengatakan krisis keuangan di Amerika Serikat juga tidak akan berpengaruh langsung pada pertumbuhan industri. Alasannya, tidak ada industri yang berhubungan dengan krisis kredit perumahan dan perbankan Amerika Serikat yang kolaps tersebut. "Jangka pendek belum kelihatan," kata Agus kepada Tempo, Rabu (17/9). Sebelumnya pemerintah sudah melakukan revisi target pertumbuhan industri sebanyak tiga kali menjadi enam persen. Pada awal tahun, pemerintah menargetkan pertumbuhan industri sebesar 7,4 persen. Namun, target ini direvisi menjadi menjadi 6,5 persen dan belakangan kembali direvisi menjadi enam persen, karena adanya kenaikan harga minyak. Menurut Agus, permasalahan akan terjadi pada ekspor karena industri Indonesia tergantung pada ekspor. Sehingga, kalau negara tujuan bermasalah maka akan berdampak pada pengurangan nilai dan volume ekspor. Salah satu contohnya adalah tekstil, yang banyak diekspor ke Amerika Serikat. NIEKA INDRIETTA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Seorang anak bermain di dekat Tugu Api Pancasila di TMII, Jakarta, Ahad, 12 September 2021. Pengelola mulai membuka dua wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni Taman Reptilia dan Taman Burung untuk rekreasi masyarakat saat masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.


Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Seorang anggota PPSU membersihkan jalanan pasca kerusuhan Aksi 22 Mei di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. Sebanyak 12 unit kendaraan penyapu jalan, delapan unit mobil bak terbuka, dan sembilan unit truk anorganik untuk membantu pembersihan area tersebut. TEMPO/Subekti.
Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.


Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.


Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Pengunjung mendengarkan penjelas seorang sales saat berada di pameran industri grafika terbesar di Indonesia, FGD Expo 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 6 Agustus 2015. Pameran ini terbagi dalam beberapa kategori, antara lain printing and digital equipment, packaging and label production technology, promotion and advertising equipment. Tempo/Tony Hartawan
Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.


Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia
Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.


Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.


Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.


Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto berkunjung ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 5 Desember 2017. Tempo/Jati Mahatmaji
Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.


Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menteri Perindustrian yang juga bakal calon Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhathan, Jakarta, 10 Dsember 2017. Airlangga telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk menggantikan Setya Novanto sebagai ketum Golkar. Tempo/Ilham Fikri
Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.


Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pekerja mengamati proses produksi industri baja PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Jumlah industri baja nasional saat ini sebanyak 352 perusahaan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. TEMPO/Tony Hartawan
Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.