Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, Pengelola Tabungan Lebaran Serahkan Diri Ke Polisi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung:Seorang pengelola tabungan lebaran di kawasan Bandung Timur, Neng Siti Halimah (36 tahun), menyerahkan diri ke Kepolisian Resor Kota Bandung Timur, Bandung, Rabu (24/9) malam. Kepada polisi ia mengaku telah lalai sehingga tidak mampu mengembalikan uang simpanan 123 nasabahnya senilai Rp 80 juta pada waktu yang telah dijanjikan. "Saya mengaku salah," kata Neng di kantor Polresta Bandung Timur, Kamis (25/9).Neng berjanji akan mengembalikan uang titipan korbannya sejak Oktober tahun lalu pada tanggal 1 dan 9 September. Sedangkan bingkisan lebaran berupa paket sembako akan dibagikan pada Senin (22/9) kemarin. Faktanya, ibu satu anak ini tak bisa memenuhi janjinya hingga Selasa esok harinya. "Tapi tetap nggak bisa karena uangnya juga tidak ada," katanya.Dia mengaku mulai beroperasi menghimpun tabungan nasabahnya pada 2003 dengan bantuan empat orang kolektor. Sebagian besar nasabah adalah sesama buruh tampat Neng bekerja, yakni pabrik sweater PT Cipta Bumi Indah di kawasan industri Gedebage, Bandung. Dari para korbannya, Neng memungut Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per minggu selama 40 minggu setiap tahun. Ibu satu anak ini tidak menjanjikan bunga tabungan. Neng hanya berjanji memberikan bingkisan sembako setiap menjelang lebaran. "Dan ternyata banyak yang tertarik ikutan,"katanya.Uang titipan nasabah digunakan untuk membuka kredit barang elektronik dan lainnya. Sebagian duit korban juga ia gunakan untuk keperluan pribadi dan keluarganya. "Pada 2006 sebenarnya uang nasabah yang saya kelola sudah mulai bermasalah,"katanya. Masalah muncul, imbuh dia, karena banyaknya tagihan kredit barang yang macet.Adapun untuk mengembalikan tabungan rekan-rekannya sesuai janji, Neng berupaya membayarnya dengan uang sendiri ditambah hasil berutang dari orang lain. Utang tersebut ia bayar dengan tabungan nasabah yang dikumpulkan pada tahun berikutnya. "Jadi sistemnya (penglolaan tabungan) dengan cara tutup lobang gali lobang,"katanya.Nahas, lebaran tahun ini 'bank' yang dikelola Neng rupanya harus berakhir. Ia gagal memperoleh utang untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah. Atas saran salah seorang kolektor bernama Nani yang juga staf keamanan PT Cipta, Neng akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi.Kepala Polresta Bandung Timur Ajun Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, Neng dijerat pasal 372 dan 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. "Dia tersangka penipuan dan penggelapan,"katanya saat dihubungi. Erick P. Hardi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

1 hari lalu

Ilustrasi Robot trading. ANTARA/Pixabay/aa
Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

Kegiatan BBH Indonesia dan Smart Wallet dihentikan karena terindikasi penipuan dan tak berizin otoritas terkait.


Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

23 September 2017

Ilustrasi Penipuan
Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

Satgas Waspada Investasi menghentikan lima perusahaan penghimpunan dana masyarakat karena dinilai sebagai Investasi Ilegal.


Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

18 Agustus 2017

Suasana ruang Komisi VI DPR RI pada agenda korban First Travel yang menyuarakan aspirasi kepada Fraksi PPP di DPR RI, 18 Agustus 2017. Tempo/Syafiul Hadi
Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

Jika belum ada solusi dan tindakan pemerintah terhadap First Travel, 10 ribu korban akan berunjuk rasa nasional di Kementerian Agama.


Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

9 Maret 2017

Barang bukti aset berupa sertifikat tanah, rumah dan sejumlah mata uang asing dalam kasua investasi bodong Pandawa Group di mapolda Metro Jaya, Kamis, 9 Maret 2017. TEMPO/INGE KLARA
Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

Ada dua cara jika nasabah Pandawa Grup ingin mendapatkan dananya kembali.


Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

20 Februari 2017

(ki-ka) Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing, Pemimpin Pandawa Group Depok Salman Nuryanto, dan Kuasa Hukum Salman, Andi Samsul Bahri, melakukan konferensi pers terkait dengan investasi ilegal di OJK, 28 November 2016. TEMPO/Vindry Florentin
Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

Mukhlis telah melakukan gugatan perdata terhadap Pandawa Group ke Pengadilan Negeri Kota Depok. Total kerugian sekitar Rp 400 miliar.


Geledah Kantor Pandawa Group, Polisi Sita Barang Ini

13 Februari 2017

Polisi menggeledah kantor Pandawa Group di kawasan Ruko Dian Plaza 2 Jalan Raya Meruyung nomor 8A RT2 RW4 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, 13 Februari 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Geledah Kantor Pandawa Group, Polisi Sita Barang Ini

Barang yang disita berasal dari dua ruang di lantai satu dan tiga ruangan di lantai dua kantor Pandawa Group.


Dugaan Investasi Bodong, Polisi Geledah Kantor Pandawa Group  

13 Februari 2017

TEMPO/Aditya Herlambang
Dugaan Investasi Bodong, Polisi Geledah Kantor Pandawa Group  

Ni'in melanjutkan, sejak membuka koperasi tersebut, Salman dan pihak Pandawa Group juga tidak pernah meminta izin kepada ketua lingkungan setempat.


Gelar Perkara, Bos Pandawa Group Segera Jadi Tersangka?

10 Februari 2017

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi RP Argo Yuwono. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Gelar Perkara, Bos Pandawa Group Segera Jadi Tersangka?

Argo mengatakan bos Pandawa, Salman, masih buron dan tak dapat dimintai keterangan. Namun Salman telah dicekal.


Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

30 Mei 2016

leviellerbe.com
Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

Korban mengadukan nasibnya ke DPRD Kalimantan Selatan.


Guru Spiritual ke Sandy Tumiwa: Kasus Ini Alur Kehidupan

30 November 2015

Sandy Tumiwa. (showbiz)
Guru Spiritual ke Sandy Tumiwa: Kasus Ini Alur Kehidupan

Menurut Ainul, Sandy Tumiwa mengatakan penahanannya oleh polisi hanya cobaan dari Sang Pencipta.