Pasangan nomor urut 1 pasangan Syamsul Asyhar-Abdullah Abu Bakar yang diusung PAN, PPP dan PDS, mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kota Kediri dan Puskemas Kelurahan Ngronggo di kawasan Kecamatan Pesantren. Mereka menemui para pegawai dan pasien Puskesmas sambil menyerahkan stiker.
Pada saat bertemu pegawai dan sejumlah pasien, Syamsul berjanji membenahi sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat serta mengupayakan adanya seorang dokter di tiap kelurahan. "Prioritas 100 hari pemerintahan saya jika terpilih adalah merealisasikan asuransi kesehatan daerah dengan mengalokasikan 18 persen APBD," kata Syamsul yang juga menjabat Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Kediri.
Sedangkan pasangan nomor 7, Rinto Harno-M Zaini yang dijagokan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggelar pengobatan gratis di rumah warga di Kelurahan Singonegaran. Sayangnya, ratusan kursi yang dipersiapkan untuk pengunjung hanya dipenuhi belasan orang. Simpatisan dan pendukung pasangan mantan Direktur PT Gudang Garam dan mantan Sekretaris Kota Kediri itu tidak banyak yang datang.
"Pengobatan gratis untuk warga ini wujud dari komitmen kami untuk berkonsentrasi membenahi bidang kesehatan," kata Rinto. Meskipun dalam acara itu tidak banyak masa yang datang, Rinto yakin perolehan suaranya bisa maksimal.
Sementara kampanye pasangan bernomor 8, Iwan Budianto-Arifin Asror yang diusung PKB versi Muhaimin Iskandar kembali mengunjungi pasar seperti dilakukannya pada kampanye pertama. Kali ini Iwan dan Asror berkunjung ke Pasar Bandar. Sambil membagi-bagikan stiker, Iwan mengjak bicara ibu-ibu pedagang. "Saya mohon doa restu ibu-ibu semua agar saya bisa terpilih memimpin Kota Kediri," kata manajer Persik yang juga menantu Walikota Kediri A Maschut saat menyalami pedagang.
Pilwali Kediri akan digelar tanggal 23 Oktober mendatang yang akan mempertarungkan delapan pasangan kandidat. Masing-masing, pasangan beromor urut 1 Syamsul Asyhar-Abdullah Abu Bakar (PAN, PPP, PDS). Nomor 2 M Makhrus-R Noegroho (independen). Nomor 3 Martanti Sunardewi-Ahmad Salis (Partai Demokrat, PKS dan parpol non parlemen). Nomor 4 Heru Marwanto-Tamam Musthofa (Golkar). Nomor 5 Syaiful Muslimin-Farid Makruf (independen). Nomor 6 Kasmuji-Khoirul Anam (independen). Nomor 7 Rinto Harno-M Zaini (PDIP) dan Nomor 8 Iwan Budianto-Arifin Asror (PKB versi Muhaimin Iskandar). DWIDJO U. MAKSUM