Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saham Grup Bakrie Belum Akan Dibuka

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta :Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum memutuskan untuk membuka suspensi saham-saham dari Grup Bakrie, meskipun pihak Bakrie telah memberikan penjelasan kepada otoritas bursa tersebut.

"Kita masih akan memeriksa beberapa poin mengenai Bakrie. Jadi, suspennya tidak secara langsung kita buka," kata Direktur Utama Bursa Efek, Erry Firmansyah.

Pihak Bakrie, kata Erry, telah menjelaskan persoalan mengenai gagal bayar atau default repo, yang menjadi kekhawatiran bagi pelaku pasar.

"Untuk keluarga Bakrie tidak ada default. Dari perusahaan tidak ada. Tapi kalau dari pemegang saham, mereka tidak bisa mengkontrol tentang itu," jelas Erry.

Menurut Direktur Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Dileep Srivastava mengatakan bahwa pihaknya telah mengikuti aturan yang berlaku. Mengenai penjelasan ke publik, mereka akan paparkan sehari setelah pertemuan.

Dileep juga mengatakan bahwa rumor yang dialami Bakrie bukan sesuatu yang luar biasa. Sebab, mereka merasa tidak ada masalah sama sekali. Secara kinerja pun, Bakrie masih bagus. Terkait kondisi bursa yang bergejolak, emiten Bakrie telah mengambil langkah untuk mengurangi kejatuhan.

Salah satunya adalah opsi pembelian saham kembali atau buy back. Baru-baru ini, BUMI telah meminta izin untuk melakukan tambahan buy back sebesar 10 persen. Sebelumnya, perseroan telah meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan buy back sebesar 3 persen. Dileep menyatakan bahwa BUMI memiliki kas yang sehat untuk melakukan buy back. Secara fundamental pun mereka masih sangat baik.

"Untuk kinerja BUMI tidak ada masalah. Kas kami juga tidak ada masalah untuk buy back," jelasnya.

Pada perdagangan Selasa (7/10), enam emiten dari Bakrie Grup disuspensi oleh otoritas BEI. Suspensi tersebut dilakukan karena banyaknya kesimpangsiuran soal aksi korporasi dan sentimen negatif yang muncul terhadap saham-saham tersebut.

Keenam saham kelompok Bakrie yang mengalami suspensi adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Informasi yang membuat kekhawatiran terbesar bagi pelaku pasar, adalah gagal bayar gadai saham yang dilakukan Bakrie Group. Sehingga pihak BEI perlu meminta penjelasan mengenai itu.

Danatama Makmur yang memborong saham grup Bakrie pada 26 September lalu semestinya melakukan pembayaran pada Senin (6/10), namun mereka gagal bayar.

Mengenai hal itu, Direktur Perdagangan dan Keanggotaan BEI, M.S. Sembiring mengatakan bahwa Danatama memang mengalami gagal bayar. Namun itu tidak ada kaitannya dengan gagal bayar repo Bakrie.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Danatama, menurut Sembiring akan menyelesaikan pembayarannya hari ini, (Rabu 8/10).

"Keliatannya mereka yakin mereka bisa bayar. Keliatannya mereka sudah dapat dana dari nasabahnya," jelasnya.

Sembiring mengatakan kalau itu sudah tidak ada masalah, sebab Danatama sudah mengatakan kesanggupan dan memiliki jaminan untuk itu. Sementara untuk nilai defaultnya sendiri, pihaknya masih melakukan perhitungan.

"Kewajibannya sekitar Rp190 miliar, tapi yang default sedang dihitung," katanya.

Pengamat pasar Modal Kenny S. mengatakan bila saham Bakrie dibuka suspensinya, kemungkinan harga sahamnya semakin anjlok.

Enam saham milik kelompok Bakrie tidak bisa melanjutkan perdagangan, pada Selasa (7/10) karena penurunan yang di luar batas kewajaran. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dihentikan pada level Rp2.175, setelah anjlok 32,03 persen dari posisi di level Rp3.200. Lalu, saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dihentikan pada level Rp460 setelah anjlok 35,21 persen dibanding pembukaan di level Rp710.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga bernasib sama, dihentikan pada level Rp350 setelah anjlok 32,69 persen dari pembukaan di level Rp520. Saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dihentikan pada level Rp150 setelah anjlok 36,17 persen dibanding pembukaan pada posisiRp235.

Saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) juga dihentikan pada level Rp150 setelah anjlok 40 persen dibanding pembukaan di level Rp250. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang merupakan induk dari lima perusahaan tersebut juga mengalami penghentian di level Rp145 setelah anjlok 40,82 persen dari pembukaan pada level Rp245.

"Kalau dalam kondisi seperti ini dibuka, mungkin akan tambah anjlok lagi" katanya.

Ari Astri Yunita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).


Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Primaya Hospital Group, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Senin, 17 Oktober 2022. TEMPO/Defara
Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.


2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja (mengenakan kimono) dan Presiden & COO JCB International Kimihisa Imada (mengenakan pakaian adat Bali) saat mengelar seremoni peluncuran Kartu Kredit BCA-JCB Black di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2019. Tempo/Dias Prasongko.
2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.


Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Logo Tesla. Istimewa
Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.


Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Penggabungan Bursa Saham Eropa Batal
Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.


IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

Nasabah tengah memantau pergerakan saham dari rumah tinggalnya saat melakukan WFH di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,13 persen atau 67,54 poin ke level 6.046,75. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.


Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Logo Panasonic. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.


4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

Poster dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berlangsungnya aksi tolak saham bir di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Pendemo meminta agar Gerindra DKI menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD DKI lainnya yang menolak melepaskan saham DKI di PT Delta Djakarta. TEMPO/Melgi Anggia
4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.


Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Ilustrasi Pabrik Bir. REUTERS/Thomas Mukoya
Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.


Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Gedung Pertamina. TEMPO/Amston Probel
Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.