Meski siap, perusahan gas ini belum bisa menentukan jumlah saham yang akan dibeli karena masih dikaji. Tapi, perseroan berharap buy back bisa dilakukan secepatnya. Apalagi saham perseroan saat ini turun dari kisaran harga Rp 2.400 pada September 2008 menjadi Rp 1.590 pada 7 Oktober 2008.
Selain PGN, PT Aneka Tambang Tbk juga menyambut positif kebijakan pemotongan jangka waktu proses buy back. Direktur Utama PT Aneka Tambang, Tbk, Alwin Syah Loebis mengatakan proposal kajian buyback sudah di tangan sekuritas dan diperkirakan selesai pekan depan. Perseroan akan mengkaji secepat mungkin rencana ini.
Alwin mengatakan perseroan tidak menyiapkan dana khusus untuk membeli kembali sahamnya. Dari kas yang dimiliki sebanyak US$ 300 juta saat ini, sebagian kecil akan dialokasikan untuk membeli saham kembali. Tentang jumlah saham yang mau dibeli, Alwin belum bisa memastikan.
Selain BUMN yang terdaftar di bursa, emiten non BUMN juga mulai giat membeli sahamnya kembali. PT Kalbe Farma Tbk misalnya mencatatkan akumulasi buy back 504,57 juta lembar saham senilai Rp 534,87 miliar. Jumlah ini setara 4,97 persen dari total jumlah saham beredar.
Sedangkan PT Bumi Resources Tbk sudah meminta buy back tambahan sebanyak 10 persen dari total saham yang dimiliki atau setara 1,94 miliar saham. Padahal sebelumnya perseroan mendapat persetujuan membeli kembali sahamnya sebanyak 3 persen atau sebanyak 582.120.000 saham. “Kas internal kami tidak ada masalah untuk buy back,” kata Dileep Srivastava, Sekretaris Bumi Resources. Ari Astri Yunita