TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) meminta PT PLN untuk memberikan pengurangan biaya atau diskon khusus kepada pelanggan saat listrik padam tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Padahal dalam aturan hukum soal pasokan listrik, PLN harus menjamin ketersediaan selama 24 jam.
Menurut Ketua LKY Nanang Ismuhartoyo, sesuai UU Ketenagalistrikan, tingkat mutu pelayanan dari PLN seharusnya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan.
"Ada sebelas indikator terkait tingkat mutu pelayanan (TPM). Itu merupakan bagian dari standar mutu PLN yang tercantum pada UU 8/1999 juga aturan di UU Ketenagalistrikan," kata dia.
Indikator TPM tiap daerah memang bisa berbeda. Di Yogyakarta ada empat hal yang menjadi indikator bagi pelayanan kelistrikan, yaitu terkait respons PLN saat ada pengaduan, listrik mati, masalah meteran, dan respons laporan masyarakat atas adanya gangguan.
"Ketika PLN melakukan pemadaman tiba-tiba tak ada sanksi, namun saat masyarakat telat membayar tagihan listrik malah kena denda. Itu tidak adil," ujar Nanang.
Kompensasi dalam bentuk diskon atau pengurangan pembayaran listrik seharusnya diberikan saat PLN tak bisa menjamin ketersediaan pasokan atau listrik alami pemadaman.
“Apalagi kerugian yang dialami oleh pengusaha akibat pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu selama ini tak ada kompensasi apa-apa,” tutur Nanang.
Sementara itu, Ahli Madya Hukum dan Humas PT PLN Persero Area Pelayanan Jaringan (APJ) Yogyakarta, Reffy Sangi menjelaskan, pemadaman bergilir masih akan dilakukan.
Pemadaman terjadi karena dua hal, adanya faktor gangguan dan program dari PLN sendiri. "Memasuki musim hujan begini perlu pemeliharaan jaringan, seperti pohon yang perlu dipotong dahannya agar terhindar dari pemadaman,” ucap Reffy.
Rencananya pemadaman di Yogyakarta akan berlangsung pada Rabu (15/10) mulai pukul 09.00-15.00 WIB di Rumah Sakit Sardjito, Terban, dan Jalan Simanjuntak sekitarnya. Kamis (16/10) pemadaman akan terjadi di wilayah Jalan Kaliurang, Barek.
Menurut Reffy, jika ada gangguan di luar perencanaan, PLN akan segera memperbaiki untuk bisa menjaga pasokan listrik ke daerah yang terkena gangguan.
Kebutuhan listrik di Yogyakarta-Jawa Tengah mencapai 2500 megawatt per hari, sedangkan pasokan pada interkoneksi Jawa-Bali hanya tersedia 1800 megawatt.
“Artinya ada defisit 700 megawatt, jika setiap pelanggan mau menghemat 50 watt saja, itu sangat membantu,” kata Reffy.
M. Syaifullah