TEMPO Interaktif, Semarang: Guna mengurangi angka pengangguran di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi ini terus meningkatkan upaya pengiriman tenaga kerja ke luar Jawa melalui melalui mekanisme antarkerja dan antardaerah.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Minggu (19/10), melepas keberangkatan 340 petani ke Sampit, Kalimantan Timur dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Para petani yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah tersebut akan bekerja di sebuah perkebunan sawit yang dikelola oleh swasta. "Tahap awal, mereka dikontrak selama dua tahun. Selanjutnya bisa diperpanjang," ujar Bibit.
Pembukaan lapangan pekerjaan dan pengurangan angka kemiskinan merupakan salah satu janji politik Bibit Waluyo dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah beberapa bulan lalu. "Saya akan memonitor perkembangan pekerja dan suatu saat akan menegok mereka di tempat kerja. Jangan sampai menjadi pengangguran kembali," katanya.
Tentang janjinya mengurangi angka pengangguran dan pembukaan lapangan kerja baru di Jawa Tengah, Bibit mengimbau masyarakat untuk bersabar. "Saya baru bekerja belum genap dua bulan, jadi soal lapangan pekerjaan, masyarakat mohon bersabar," kata Bibit.
Menurutnya, saat ini dirinya sedang melakukan konsolidasi serta pengenalan tugas-tugas yang akan dilakukan mulai 2008 hingga 2009. Ia juga tengah menyusun rencana yang dilakukan pada 2010 hingga 2011. Selanjutnya tahap pencapaian sasaran pada 2012 hingga 2013.
Senada dengan Bibit, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Siswo Laksono mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengiriman tenaga kerja sektor pertanian ke Kalimantan. "Di Kalimantan, lahan pertanian luas, tapi tenaga kerjanya kurang. Sementara di Jawa Tengah tenaga banyak,lapangan kerja terbatas," ujarnya.
Ditambahkannya, jumlah tenaga kerja sektor pertanian asal Jateng yang telah dikirim bekerja ke berbagai daerah mencapai 3.431 orang. Dari jumlah tersebut hanya 43 tenaga kerja yang kembali ke kampung halamannya dengan alasan merasa tidak cocok atau ingin bekerja di sektor lain.
Sohirin