Di kantor cabang PT PLN Jalan Kartini, Kecamatan Palu Timur, misalnya, sekitar 10 personli polisi dari Polres Palu terlihat berjaga-jaga di sekitar pintu masuk. Personil itu juga dilengkapi senjata laras panjang dan pentungan.
Pemandangan serupa juga terlihat di Kantor Ranting PT PLN di Jalan Mangga. Beberapa pertugas polisi berjaga-jaga di kawasan kantor yang terletak di Kecamatan Palu Barat itu.
Tindakan pengamanan ekstra ketat oleh pihak polisi ini dilakukan karena beredar isu akan adanya pengrusakan kantor PLN oleh oknum tidak bertanggungjawab karena kesal terhadap seringnya pemadaman bergilir.
Kejadian pengrusakan kantor PLN dengan cara pelemparan batu sebelumnya pernah terjadi di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah itu pada akhir 2007.
"Kami tidak ingin peristiwa ini terulang lagi, sehingga kami terpaksa memberi pengamanan ketat," kata Kepala Polres Palu Ajun Komisaris Besar Bonar Sutinjak, seraya menyatakan pengamanan tersebut akan dilakukan selama beberapa hari ke depan hingga situasi kondusif.
Sementara itu, Manajer Operasional PLTU Palu Jati Nugroho, mengatakan pemadaman listrik bergilir terpaksa dilakukan karena PLTU mengalami kekurangan daya akibat menipisnya stok batubara yang menjadi bahan bakar utama.
Dia menjelaskan, PLTU sejak empat hari terakhir hingga sepekan kemudian hanya mampu menyuplai daya sebesar 5-6 Megawatt (MW) dari kapasitas normalnya sebesar 2x15 MW. "Kemungkinan besar pasokan batubara baru datang pekan depan, sehingga pemadaman bisa diatasi," kata Jati.
Darlis