Aparat kepolisian terpaksa harus bekerja keras mengatur kelancaran arus kendaraan di sejumlah jalan protokol di Kota Palu menyusul padamnya sejumlah lampu lalulintas akibat pemadaman bergilir.
Pemadaman bergilir listrik di kota ini sudah berlangsung dua hari sejak stok batu bara ke PLTU habis. Akibatnya pasokan daya listrik sebesar 26 Megawatt berhenti total.
Saat ini pasokan listrik hanya diproduksi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Silae sebesar 19 Megawatt. Sedangkan kebutuhan beban puncak listrik mencapai 48 Megawatt, sehingga diperkirakan sekitar 45 persen pelanggan listrik tidak terlayani pada siang dan malam hari.
Menurut Pelaksana Harian Manager PLN Cabang Palu Achmad Riandhie, krisis listrik di jaringan listrik Palu dan Parigi ini baru bisa diatasi sekitar 26 Oktober mendatang.
Achmad Riandie meminta maaf kepada masyarakat atas adanya gangguan dan pemadaman bergilir ini. "Kepada seluruh masyarakat Sul-Teng, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas pemadaman bergilir ini," kata Riandhie, Rabu (22/10).
Riandhie mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jelas soal kapan pemadaman listrik ini berakhir. "Saya belum bisa memberikan keterangan karena menunggu keputusan dari PLN Pusat, karena PLN Palu dan PLTU hanya pelaksana," tutur dia.
Pemadaman ini merugikan ratusan ribu pelanggan PLN di Sul-Teng. Menurut data pada 2008 jumlah pelanggan PLN mencapai 176 ribu. Sektor rumah tangga adalah konsumen terbesar yakni sekitar 164 ribu lebih, dan sektor bisnis mencapai 6.509 pelanggan.
Adapun pelanggan di sektor sosial sebesar 4.450. Sementara pemerintah daerah sebanyak 1446 pelanggan, serta sektor industri hanya 172 pelanggan.
Darlis