TEMPO Interaktif, Kabul: Seorang warga Inggris tewas ditembak di ibukota Afghanistan, Kabul, sebagaimana dikonfirmasi kantor Departemen Luar Negeri Inggris.
Seorang penjaga keamanan menembak David Giles dari Hull, dan Jason Bresler dari Afrika Selatan, sebelum membunuh dirinya di luar kantor DHL, pemerintah Afghanistan.
Kedua pria, yang bekerja pada perusahaan kurir itu, terlihat berada dalam mobil ketika mereka ditembak pada hari Sabtu.
Pihak berwenang Afghanistan mengatakan motif serangan itu tidak jelas, namun menolak untuk mengenyampingkan hal itu sebagai kegiatan teroris.
Polisi yang melakukan investigasi telah menutup cabang DHL dan membatasi mobil yang terciprat darah di tempat itu.
Menteri Dalam Negeri Mohammed Hanif Atmar mengatakan dua orang lain juga terluka dalam peristiwa penembakan di wilayah Sher Pur, tempat tinggal banyak warga asing.
Phil Malcolm, teman dari warga Inggris berusia 42 tahun itu, menggambarkan korban sebagai "teman terbaik bagi semua orang yang mengenalnya", menurut laporan di Sunday Times.
Mantan istri korban, Julia Wilson, yang mengasuh putra mereka yang berusia 10 tahun, mengatakan dari rumahnya di Hull: "Saya sangat terkejut. Ia adalah ayah putra saya. Saya tidak percaya apa yang terjadi."
Wartawan BBC di Kabul, Martin Patience, mengatakan sebelumnya ibukota Afghanistan itu dianggap sebagai tempat yang relatif aman.
Tetapi beberapa serangan terbaru meningkatkan kekhawatiran akan keamanan yang serius, khususnya terhadap orang asing.
Penembakan itu muncul beberapa hari setelah seorang relawan Gayle Williams, 34, yang berkebangsaan Inggris dan Afrika Selatan, ditembak mati di Kabul.
Serangan itu dilaporkan telah diklaim oleh Taliban dengan dasar bahwa korban telah bekerja untuk sebuah kelompok Kristen.
BBC/Erwin