Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inspirasi Batik Keraton

image-gnews
Fashion Dance & Cultural Gathering di Yogyakarta Foto: Tempo/Bernarda Rurit
Fashion Dance & Cultural Gathering di Yogyakarta Foto: Tempo/Bernarda Rurit
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dari Taman Sari, keputren, kasual, hingga kampuh. Semua senyawa muncul dari keagungan keraton. Bertempat di Gedung Vredenberg, Yogyakarta, Rabu pekan lalu, batik keraton menjelma garis mode modern, elegan nan mempesona.

Pada malam Fashion Dance & Cultural Gathering itu, sebanyak sembilan perancang kenamaan Yogyakarta, yakni Ninik Darmawan, Ari Sudewo, Manik Puspito, Dandy T. Hidayat, Lia Mustofa, Goeth dan Sani Poespo, Tommy Tri Wahyudi, Afif Syakur, serta Nita Azhar, menggelar karya buat merayakan hari jadi ke-252 Kota Yogyakarta. Rancangan anyar mereka terinspirasi dari kekayaan kultural Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan eksistensinya sebagai pusat kebudayaan.

Ya, siapa tak kenal batik Keraton Yogyakarta. Warisan Keraton Yogyakarta yang cikal bakalnya dilestarikan Pangeran Mangkubumi atau bergelar Hamengku Buwono I ini mendapat tempat di hati para raja.

Dulu, di salah satu sudut Taman Sari yang dikenal sebagai tempat pemandian raja-raja dan area raja bercengkerama dengan permaisurinya, sang putri keraton juga belajar membatik. Raja kerap menyaksikan mereka.

Nama Taman Sari yang tersohor amat menarik hati tiga perancang, yang lalu menamai koleksi mereka masing-masing. Ninik Darmawan lewat "Damai Taman Sari", Ari Sudewo dengan "Taman Sari Kawung Pepujaning", dan Manik Puspito dengan "Taman Sari".

Pada sesi pertama, panggung dipenuhi musik hidup gending klonengan yang berpadu dengan musik modern oleh Bagus Mazasupa. Meluncurlah Ninik dengan detail bordir, berbahan sutra, organza, dan sifon dengan paduan kain batik. Karakter busananya feminin, kosmopolitan, dan etnik. Warna-warnanya cokelat tua, merah tua, dan kuning.

Lalu Ari dengan dominasi batik ceplok garuda berbahan batik kawung. Karakter desainnya, yang kasual serta smart casual dengan warna cerah dan putih, sangat pas untuk harian.

Manik melansir kebaya dengan gaya semikebaya tradisional, kemben, permainan lipit chifon, rok model pias, dan sarung. "Inspirasinya para putri Keraton masa itu berbaju tradisional dengan detail kain etnik tradisional serta model sederhana dan praktis," tutur Manik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesi kedua bertema Keputran. Ide Dandy T. Hidayat mengandung dualisme karena terinspirasi oleh dilema aktivitas para putri. Di satu sisi harus patuh pada norma, di sisi lain dinamika yang menggelora. Lewat motif batik peralihan, mengalirlah motif kawung prabu, satria manah, nitik, dan parang rente. Kesan mewah mencuat dari warna soga, cokelat, off white, emas, dan hitam.

Lain lagi Goeth dan Sany Poespo. Budaya timur dan barat pada abad ke-18 saling mempengaruhi. Tengoklah busana dodot dengan leher terbuka, berpadu dengan gaya bustle serta crinoline/roccoco dari kerajaan Eropa.

Aura batik yang luar biasa mencuat saat rancangan Tomy Tri Wahyudi, Afif Syakur, dan Nita Azhar hadir di panggung. Misalnya Nita Azhar lewat koleksi yang dinamai "Kampuh". Kampuh adalah kain batik kuno yang hanya digunakan Hamengku Buwono VIII dan putri raja. "Itu pun untuk acara sakral dan keramat," ucap Nita.

Peragaan dipungkasi baju pengantin ala Nita Azhar. Kain kampuh yang panjangnya 4,5-5 meter dan lebarnya dua kali kain batik itu disulap menjadi adi busana hingga busana pengantin putri Jawa. Dia bilang, "Saya memang pantang memotong kain batik. Semuanya utuh."

Nita memadukannya dengan payet dan gin mirip sulam, tapi berbahan logam. Bagian tengah dibuat "blumbangan", yaitu belah ketupat putih yang tepinya dihiasi motif batik cemungkiran. Blumbangan menyebarkan filosofi air sebagai unsur kehidupan.

"Kampuh dikenakan secara berlapis yang punya arti menolak bala," kata Nita, yang sembilan karyanya dikagumi puluhan tamu yang hadir. Secara keseluruhan mereka puas. "Batik Yogyakarta sangat luar biasa. Sangat indah," kata Kazco Takamato.

Bernad Rurit
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

20 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.