TEMPO Interaktif, Surabaya: Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Mutawakil Alallah, meminta seluruh warga NU tidak golput dalam pemilihan kepala daerah putaran kedua pada 4 November mendatang.
"Pilkada adalah satu-satunya jalur demokrasi yang harus kita junjung dan sukseskan. Kami minta seruruh warga Nahdliyin bisa mempergunakan hak pilihnya dengan baik," kata Mutawakil ketika memberikan keterangan pers di kantornya, Minggu (2/10).
Menurut dia, jumlah kaum Nahdliyin yang mencapai 70 persen dari total penduduk Jawa Timur akan sangat menentukan jalan tidaknya proses pemilihan gubernur kali ini. Karennya, pihaknya minta seluruh warga bisa meluangkan waktunya untuk pergi ke TPS ketika hari pencoblosan nanti.
Lebih lanjut, Mutawakil kembali menegaskan netralitasnya dalam pemilihan gubernur kali ini. "Siapa yang dipilih, terserah hati nurani warga. Yang jelas pilihlah yang terbaik dari dua kandidat yang saat ini maju," tambahnya.
Kepada KPU, Mutawakil meminta untuk segera menertibkan dan memberikan hak surat undangan pemilih kepada warga yang saat ini diketahui banyak yang belum mendapatkannya. Dia berharap, dengan tersalurkan seluruh undangan pemilih, akan bisa meminimalisir jumlah angka golput dalam pilkada putaran kedua nanti.
Panitia pengawas juga diminta untuk setegas mungkin menertibkan kampanye yang menyalahi perundang-undangan yang berlaku. "Untuk dua kandidat kami mengimbau bisa menjunjung tinggi nilai demokratisasi dan tidak saling melakukan black compaind," tambahnya.
Sementara itu, terkait banyaknya pengurus maupun para kiai yang secara terang-terangan memihak kepada salah satu kandidat, Mutawakil hanya bisa meminta seluruh warga Nahdliyin tidak bingung dan tetap meningkatkan rasa persaudaraan antarwarga.
"PWNU memang tidak bisa minta kiai untuk netral, yang pasti warga jangan sampai menterjemahkan ajakan para kiai dengan saling memusuhi warga lainnya," pungkasnya.
Rohman Taufiq