Hal itu dikatakan Irwandi melalui asisten III, T Said Mustafa dalam sambutan lokakarya bertema Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Menuju "A Green Aceh". Acara ini digelar pemerintah Aceh bersama Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias di Hermes Pelace Hotel, Banda Aceh, pada 4-5 November.
“Setiap hari Aceh kehilangan hutan, penebangan hutan yang merajalela dapat menyebabkan Aceh tenggelam,” sebut Said.
Dalam lokakarya yang ikut difasilitasi oleh UNDP, ADB, WWF, USAID dan segenap pemegang saham lainnya, Gubernur Aceh juga menegaskan perlunya menghentikan kegiatan deforestasi. Setiap harinya Aceh kehilangan hutan dua kali luas lapangan sepak bola atau setara 20.796 hektar per tahunnya.
Menurutnya, hampir 60 persen praktik deforestasi tersebut terjadi di kawasan konservasi dan hutan lindung dan sisanya terjadi di luar kawasan hutan melalui praktik konversi untuk kepentingan pembangunan di luar sektor kehutanan.
Adi Warsidi