Setelah memeriksa seluruh petugas parkir di lapangan, polisi menemukan mereka adalah petugas resmi. Dengan anggapan petugas parkir kerap memacetkan jalan, polisi menggiring mereka ke kantor polisi untuk didata dan diberi pengarahan.
Masing-masing juru parkir diminta mengisi data, cap jempol, dan foto. Lalu mereka diberi pengarahan di bawah terik matahari. "Jangan hanya mengutip," ujar Sibarani. Polisi meminta juru parkir turut menjaga kelancaran jalan dengan tidak menyediakan lahan parkir di badan jalan. "Kemacetan bukan hanya tanggung jawab polisi," ujarnya.
Dinas Perhubungan mengaku terkejut dengan operasi polisi ini. "Semua petugas resmi, kok," ujar Kepala Operasi Parkir Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Zainal Arifin. Jumlah juru parkir di Jakarta Timur sekitar 250 orang.
Namun Zainal memahami maksud polisi yang sedang gencar memerangi premanisme. "Karena petugas kami di lapangan bersinggungan dengan para preman," katanya.
Reza Maulana