Kepala Instalasi Rawat Darurat RSU Wahidin yang juga anggota tim penanggulangan flu burung, Dr Wasis Udaya Sp.PD, yang ditemui di rumah sakit, Kamis (13/11), mengatakan sudah dua hari ini pihaknya menangani pasien suspect flu burung, jumlahnya sudah 17 orang yang diambil sampel darah dan di foto pada bagian paru-paru guna pemeriksaan selanjutnya untuk menentukan pasti belumnya terkena flu burung.
Dari jumlah pasien ini kemarin yang masuk tujuh orang dan langsung di isolasi karena mengarah ke gejala flu burung yakni Nurul Awaliyah (3,6), Nur Fadillah (4 bulan), Salman (6,10), Irwan (6), Saleha (12,3), Fauzi Ibnu Rajab (3 bulan) dan Johani (60). Sementara sepuluh pasien yang masuk hari ini adalah Ilham (2), Firdaus (6), Alif (3 bulan), Desi (5), Eki Desviani (5 bulan), Rahmawati (2), Hartati (26), Nuraine (31), Hasnawati (34) dan Annisa (6).
Keluhan dan gejala 17 pasien itu adalah batuk, demam, dan sesak nafas. Mengunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari sampel darah pasien suspect ini, sementara mereka diisolasi diruang perawatan Pakis. Pemeriksaan sampel darah dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dilakukan di laboratorium Universitas Hasanuddin (Unhas) dan dikirim ke Depkes, dimana membutuhkan waktu sekitar 2 hari untuk mengetahui hasilnya.
Kepala Bidang Medik RSU Wahidin, A Kurnia Bintang, yang ditemui terpisah sore tadi mengatakan bahwa dari 17 pasien yang suspect flu burung, baru 14 pasien yang dipastikan diisolasi. Banyaknya pasien yang harus ditempatkan diruang isolasi membuat ruangan yang hanya berkapasitas 11 tempat tidur terpaksa ditambah 6 tempat tidur tambahan. "Penambahan ini bisa dilakukan mengingat kebanyakan pasien adalah anak-anak, yakni 14 orang," katanya.
Irmawati