TEMPO Interaktif, Jakarta: Seperti indahnya menara Eiffel, yang diimpikan pasangan-pasangan untuk memadu kasih di bawah temaram lampu dan keelokannya. Lalu avenue Champs-Elysees, jalur prestisius nan gemerlap di Paris yang bertabur kafe, butik-butik kelas platinum, bioskop, dan lainnya. Hingga insan sinema yang menjadikan kota yang penuh keromantisan ini sebagai area syuting.
Dan tentunya para perancang yang tumpah-ruah di kota mode ini. Mereka rajin menuangkan ide-ide kreatif, menyulap bahan menjadi adibusana nan "wah". Paris memang salah satu episentrum mode Eropa.
Hal-hal itulah yang menjadi inspirasi butik Max Mara, yang berlokasi di lantai 1 Plaza Indonesia, Jakarta, dalam jajaran koleksi musim gugur/dingin 2009. Sebanyak 24 koleksi busana wanita yang ditampilkan pada peragaan pekan lalu semua tampak elegan.
Busana-busana itu berkarakter Kota Paris pada era 1930-an, lewat film Noir, serta era 1970-an, lewat film Roxy. Gaya busana nan seksi, feminin, dan mewah dengan menampilkan siluet modern. Tak ketinggalan, kesan sporty juga dihadirkan melalui potongan gaya baru pada pundak atau bahu untuk coat sehingga tetap memberi kesan langsing bagi siapa pun yang mengenakannya.
Meski ber-"aura" film jadul, koleksi butik Max Mara bisa dibilang tak ketinggalan zaman. Pasalnya, sentuhan-sentuhan modern tetap terlihat melalui siluet-siluet yang ditampilkannya serta desain yang futuristik pada seluruh koleksinya, mulai terusan pendek, panjang, hingga paduan celana panjang dan kemeja atau coat. Untuk koleksinya kali ini, Max Mara memang lebih didominasi oleh busana over-coat.
Asisten Brand Manager Max Mara, Umi Harjanti Suryaputri, mengatakan, meski koleksi musim ini didominasi over-coat, dia menjamin busana ini tetap bisa dikenakan di Indonesia. Terlebih dengan desain yang unik dan menarik, seperti gaun kemben atau rok balon hingga garis-garis, ruffle, lipitan, ataupun tali-tali kecil, yang membuat busana tampak lebih feminin.
Tengok saja paduan coat hitam dengan gaun terusan hitam. Aksen pita pada pinggang membuat coat tak terkesan berat, tapi lebih feminin tapi dinamis.
"Jadi tetap bisa memenuhi kebutuhan wanita yang selalu ingin tampil cantik," ujar Suryaputri. Tak hanya itu, koleksinya beragam, mulai gaya casual, yang sengaja diperuntukkan bagi kaum muda, hingga gaya lebih feminin untuk wanita yang ingin tampil seksi dan elegan.
Sesuai dengan musimnya, kali ini warna-warna yang lebih soft, macam ungu, cokelat susu, abu-abu, dan hitam, mendominasi busana berbahan kashmir, sutra, beledu, hingga kulit domba muda tersebut.
S Ika Sari