TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi memperkirakan pada kuartal I tahun depan diperkirakan ekspor perikanan turun sampai 10 persen. Namun dia optimistis ekspor masih berjalan lancar, dengan produk yang diminati adalah jenis ikan patin, nila, dan udang.
"Hingga saat ini belum ada pembatalan kontrak-kontrak pihak luar negeri. Hanya saja, pekerjaan rumah terberat adalah menjaga kualitas ikan-ikan yang akan dikirimkan agar tetap maksimal," kata dia kepada wartawan usai membuka Indonesia Aquaculture 2008 di Hotel Ina Garuda tadi malam.
Direktur Jenderal Budidaya Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Made L Nurjaman menambahkan, saat ini tidak ada permintaan dari pembeli di luar negeri untuk menurunkan harga maupun penjadwalan ulang ekspor ikan dari Indonesia. Untuk memenuhi pasar luar negeri, DKP berhasil meningkatkan ekspor produksi perikanan dari US$ 2,009 juta pada 2006 menjadi US$ 2,25 juta pada 2007.
Khusus perikanan budidaya terjadi kenaikan produksi dari 2,68 juta ton pada 2006 menjadi 3,09 juta ton pada 2007. Ekspor terbanyak adalah ke Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. "Produk ekspor terbesarnya udang yang mencapai 1,2 milyar US dolar," ujar Made. BERNARDA RURIT