Jendela bergaya gotik yang berusia 600 tahun itu, sebelumnya terpasang di Gereja St. Marienkirche di bungkus dalam kotak dan dikirimkan ke Potsdam untuk menyelematkannya dari peperangan, pada tahun 1941. Saat itu, pengiriman harus melewati perbatasan yang dijaga ketat polisi dengan menempuh jarak 100 kilometer.
Pada tahun 2002, Rusia mengembalikan 111 panel jendela kaca yang ada di tempat penjualan di Hermitage di St. Petersburg. Enam panel jendela terakhir, dipercaya telah hilang, dan sudah tidak diharapkan kembali ternyata telah mengisi museum Pushkin di Moskow pada tahun 2005. Pemerintah Jerman, melalui otoritas kota Frankfurt dan gereja menegosiasikan kembalinya jendela itu.
Akhirya negosiasi berhasil, Menteri Kebudayaan Bernd Neumann membuka bingkisan yang berisi enam jendela itu, dua hari lalu. “Saya dapat benar-benar percaya bahwa kami akan segera bisa melengkapi karya seni ini,” ujar Martin Patzelt, walikota Frankfurt an der Oder.
Dalam sejarahnya, Komisi Soviet Tropi Stalin merampas sekitar 2,5 juta karya seni dari Jerman Timur usai perang. Setelah Soviet Bersatu mengembalikan 1,5 juta karya seni pada tahun 1950, termasuk sebuah Altar Pergamon ke Berlin dan Lukisan berjudul “Sistine Madonna” ke Dresden.
Kemudian sejak Jerman bersatu tahun 1990, pemerintah menekan Rusia untuk mengembalikan karya-karya seni mereka. Jendela kaca dari Gereja St Marienkirche itu salah satu yang berhasil. Di bawah hukum Rusia, karya seni yang dimiliki Komisi Soviet Tropi adalah milik negara Rusia.
Panel jendela kaca gereja itu, tiga di antaranya menggambarkan Bunda Maria dan kebangktan anti Kristus. Kini enam jendela karya seni itu, siap untuk direstorasi kembali dengan bantuan pemerintah Jerman senilai US$2,5 juta.
Bloomberg| Nur Haryanto