TEMPO Interaktif, Surakarta: Ajakan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk tidak mencoblos pada pemilu 2009 diikuti pendukungnya di Surakarta dengan tidak mencoblos Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kubu Muhaimin.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Surakarta kubu Gus Dur, Didik Gunawan, menyatakan ajakan Gus Dur bukan berarti golput. "Ajakannya kan jangan mencoblos. Itu maknanya luas. Saya mengartikan dengan tidak mencoblos PKB Muhaimin, tapi silakan saja kalau mau mencoblos partai lain," tegasnya (23/11).
Dia mengatakan tanpa instruksi dari Gus Dur pun, dia dan pendukung Gus Dur lainnya tetap tidak akan memilih PKB Muhaimin. "Kalau itu disebut menggembosi, ya silakan saja. Toh kami selama ini sudah dirugikan," ujarnya.
Dia mengaku ada cukup banyak kader yang setia dengan Gus Dur di Surakarta. Namun dia menolak menyebutkan kisaran jumlahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PKB kubu Muhaimin, Iskandar Abil Khoiruddin, menyatakan tidak ambil pusing. Dia menganggap hal tersebut sebagai bagian dari demokrasi dan hak dari setiap masyarakat. Namun dia mengakui, pernyataan Gus Dur mengindikasikan upaya penggembosan suara PKB pada pemilu 2009.
"Tapi kami tetap optimistis. Katakanlah ada suara yang hilang akibat instruksi tersebut, akan ditambal dengan pemilih pemula. Dan yang tidak kalah penting dari kalangan di luar warga Nahdlatul Ulama," kata Abil.
Saat pemilu sebelumnya, di Surakarta PKB mendapat 7.200 suara, namun tidak memiliki kursi di dewan.
Perseteruan kedua kubu di Surakarta juga tampak dari maraknya pemasangan spanduk yang intinya permohonan maaf kubu Gus Dur karena tidak bisa bergabung dengan PKB Muhaimin dengan alasan Muhaimin telah berkhianat kepada Gus Dur. "Kami memasang hampir 200 spanduk di eks Karesidenan Surakarta," kata Didik.
Sementara Abil memilih tidak menanggapi provokasi. "Sempat ada desakan dari kader untuk menurunkan spanduk. Tapi saya memilih membiarkan, daripada timbul konflik yang lebih keras lagi," ujarnya. Dia mengaku pernah mengajak untuk ishlah, namun tidak ada kata kesepakatan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surakarta Abdul Karim menegaskan warga NU tetap netral menyikapi perseteruan antara dua kubu di PKB. "Itu wilayah politik. Kami tidak ingin ikut campur. Sampai saat ini juga belum ada instruksi apapun mengenai sikap NU menanggapi instruksi golput dari Gus Dur," jelasnya.
Ukky Primartantyo