Pemerintah Singapura melaporkan industri barang elektronik yang menyumbang 30 persen industri manufaktur Singapura, turun 14 persen dibandingkan Oktober 2007. Sedangkan farmasi yang menyumbang 22 persen produksi, jatuh hingga 31 persen.
Jatuhnya industri manufaktur Singapura ini seolah menjadi sinyal negeri singa itu memperpanjang resesi pada kuartal empat tahun ini. "Kejatuhan industri manufaktur pada Oktober lalu menjadi sinyal awal bahwa kontraksi pada industri dan pertumbuhan ekonomi Singapura akan berlanjut," kata analis Citigroup, Kit Wei Sheng, seperti dikutip kantor berita Associated Press, Rabu (26/11).
Dia mengatakan, dalamnya kejatuhan industri elektronik akan berdampak pada lapangan pekerjaan dan tingkat ekspor Singapura. Ekspor nonmigas Singapura pada Oktober lalu dilaporkan juga jatuh 15 persen.
Pekan lalu, Pemerintah Singapura mengatakan perekonomian menyusut 6,8 persen pada kuartal ketiga 2008 setelah mengalami kontraksi sebesar 5,3 persen pada kuartal kedua. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2008 sebesar 2,5 persen dan aktivitas perekonomian tahun depan berada pada kisaran 2 persen.
AGOENG WIJAYA