TEMPO Interaktif, Jakarta: Malayan Banking Berhad (Maybank) menyelesaikan penawaran tender (tender offer) dengan membayar seluruh saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) yang dibelinya melalui mekanisme tender offer hari ini, Senin (1/12).
"Tender offer hari ini selesai dan hari ini semua dibayarkan," kata Wakil Presiden Direktur BII Sukatmo Padmo Sukarso seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BII di Jakarta. Dengan selesainya tender offer, kini Maybank memiliki 97,53 persen kepemilikan saham BII.
Sebelumnya Maybank mengakusisi 100 persen saham Konsorsium Sorak Financial Holding dari Fullerton Financial Holdings Pte Ltd dan Kookmin Bank. Sorak adalah pemilik 55,51 persen saham BII. Saat itu nilai akuisisinya mencapai 4,26 miliar ringgit atau US$ 1,24 miliar.
Dengan adanya eksekusi saham yang dimiliki karyawan dan manajemen BII (Employee Share Option Plan/ESOP) sebesar 5 persen, kepemilikan Sorak berkurang menjadi 54,35 persen.
Dalam keterangan pemilik saham BII yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia pada 25 November 2008, tercatat Sorak memiliki 54,35 persen saham BII, Mayban Offshore Corporate Services Sdn. Bhd. (Labuan) 17,95 persen, dan publik 25,26 persen saham.
Pada Jum'at (28/11), Maybank melakukan crossing saham BII senilai Rp 6,44 triliun untuk 12,6 miliar lembar saham BII. Crossing dilakukan melalui pasar tutup sendiri melalui broker BNP Paribas. Dengan aksi ini Maybank membeli saham BII dengan harga Ro 510 per saham.
Berdasarkan aturan Badan Pengawas Pasar Modal mengenai pengambilalihan perusahaan terbuka, Maybank wajib melakukan penawaran tender atas seluruh saham BII yang ada di publik untuk kemudian dilepas kembali kepada publik sebanyak 20 persen dalam jagka waktu 2 tahun.
Presiden dan CEO Maybank Dato Sri Abdul Wahid bin Omar mengatakan akan mengkaji beberapa opsi terkait kepemilikan Maybank atas BII dan Maybank Indocorp (Maybank yang beroperasi di Indonesia).
"Kita masih membahas dengan Bank Sentral (Bank Indonesia) apakah menggabungkan BII dengan Maybank Indocorp atau membuat Maybank Indocorp menjadi bank umum," katanya.
Saat ini menurutnya, Maybank akan memfokuskan diri pada pengembangan BII, dan belum berminat mengakuisisi bank lain yang ada di Indonesia.
Dalam RUPSLB hari ini, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Ernest Wong Yuen selaku Presiden Komisaris, dan anggota Komisaris yaitu Thomas Patrick Sudano, Hyun Kap Shin, Whoo Shick Lee dan Kuo How Nam serta direktur BII Ventje Rahardjo.
Mereka diganti oleh Tan Sri Mohamed Basir bin Ahmad sebagai Presiden Komisaris serta Dato Sri Abdul Wahid bin Omar dan Spencer Lee Tien Chye selaku komisaris. "Pengangkatan ini efektif setelah dapat persetujuan BI" kata Presiden Direktur BII, Henry Ho. Ari Astri Yunita