Menurut Hadili, koordinator aksi, unjuk rasa ini sekaligus memperingati Hari Hak Asasi Manusia sedunia yang jatuh pada Rabu. Intinya mereka menuntut pemerintah pusat ikut terlibat dalam menyelesaikan sengketa tanah Purboyo seluas 4.811 hektare yang dikuasai Pusat Latihan Tempur Marinir TNI Angkatan Laut selama 30-an tahun.
"Pusat Latihan Tempur boleh tetap ada, tapi kami juga minta fasilitas umum dan fasilitas sosial dibangun. Kami diperbolehkan membangun rumah yang sebagian telah dirusak anggota Marinir. Ttolong listrik juga dibangun," kata Hadili seraya menambahkan mereka telah memperjuangkan hal ini sejak delapan tahun silam.
Unjuk rasa di kantor bupati hanya berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu mereka bergerak ke Stadion Gajayana, Kota Malang, untuk bergabung dengan massa buruh dan mahasiswa.
ABDI PURNOMO