Menurut Prigi, sebanyak 50 persen lebih perusahaan yang beroperasi di sepanjang Driyorejo Gresik hingga Surabaya membuang limbahnya ke sungai. Limbah ini telah mencemari sungai Tengah hingga sungai Jagir Wonokromo.
Dari penelitian kualitas air sungai yang dilakukan pada periode bulan Juli hingga September 2008, kata dia, terlihat Baku Mutu kadar oksigen dalam air turun dari standar yang ditentukan. Adapun kandungan zat kimia berbahaya dalam air cenderung lebih tinggi dari batas standar.
Untuk kandungan Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) misalnya. Dari sample air yang diambil dari tujuh lokasi, menunjukkan kadar oksigen dalam air berada di bawah standar, yakni 6 miligram per liter. Ketujuh lokasi itu adalah Cangkir (4,6 mg/l),Bambe (3,2 mg/l), Muara Kali Tengah (0,7 mg/l), Karang Pilang (3,1 mg/l), Sepanjang (3 mg/l), Gunung Sari (2,9 mg/l), dan Ngagel (2,6 mg/l).
Adapun kandungan bahan kimia berbahaya (Chemical Oxygen Demands) dalam sample air lebih tinggi dari dari standar baku mutu, yakni 10 miligram per liter.
Cangkir (10,2 mg/l), Bambe (34,1 mg/l), Muara Kali Tengah (349,3 mg/l), Karang Pilang (13,8 mg/l), Sepanjang (14,3 mg/l), Gunung Sari (12,3 mg/l), dan Ngagel (14,4 mg/l). Baku mutu ini, kata dia, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Kategori Air Kelas I.
Dia menilai upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat pencemaran sungai di Surabaya cukup baik. Saat ini, sedikitnya tiga perusahan tengah disidik di Kejaksaan Tinggi. Ketiga perusahaan yang diduga telah mencemari sungai itu adalah PT. Samator, PT. Kingdom Indah, dan PT. Wim Cycle yang berlokasi di Driyorejo Gresik. "Baru-baru ini kita juga telah laporkan PT. Wing Surya ke polisi karena pencemaran limbah," kata dia.
Dihubungi terpisah, Wakil Walikota Surabaya Arif Affandi mengatakan pencemaran sungai di Surabaya memang sebagian berasal dari Kali Tengah. Padahal, air sungai telah menjadi bahan baku utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya. "Hulu sungai tidak di Surabaya," kata dia.
Saat ini, sejumlah pipa milik PDAM Surabaya dipasang di tiga titik sepanjang kali tengah hingga Surabaya. Ketiganya berada di Karang Pilang, Gunung Sari, dan Ngagel. Pipa-pipa ini berfungsi menyedot air sungai untuk diproses menjadi air bersih.
Untuk mencegah kian turunnya kualitas air sungai di Surabaya, menurut dia, pemerintah telah berupaya menyediakan pengolahan sampah yang memadai. Dengan langkah ini diharapkan tidak membuang sampah dan mencemari sungai. ANANG ZAKARIA