Pada Kamis (18/12), Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Herry Roti menyatakan, tarif angkutan umum kelas ekonomi direncanakan turun Rp 200 seiring turunnya harga solar dan premium. Harga pemium turun Rp 1.000 per liternya. Sedangkan solar, turun Rp 700. Rencana ini akan dipastikan pekan depan.
Tulus mencurigai, antara Organda DKI dengan Dinas Perhubungan sudah terjadi kesepakatan soal penurunan tarif ini. Tulus curiga Dinas dipasok data dari Organda karena penjelasan mereka soal ini sama. "Bogor saja bisa turun Rp 500, mengapa Jakarta tidak bisa?" tutur dia.
Padahal, kata Tulus, tarif angkutan di Jakarta sangat mungkin untuk turun Rp 500 karena jumlah penumpangnya lebih banyak dibanding Bogor. Selain itu, penurunan tarif sebesar Rp 200, dinilai juga susah dilaksanakan di lapangan karena uang receh belum tentu tersedia. "Mosok mau diganti dengan permen," ucap dia.
Tulus juga mengingatkan, jika tarif memang akan turun, maka Organda harus bisa menjamin tiap angkutan umum harus sampai terminal tujuan. "Jika memotong rute, konsumen akan membayar lebih banyak karena harus naik angkutan lagi," katanya.
MUHAMMAD NUR ROCHMI