Holyfield, 46 tahun, memanfaatkan mobilitas dan pengalamannya untuk membalikkan prediksi para pengamat bahwa Holyfield bakal mati kutu melawan Valuev. Akan tetapi, Holyfield harus mengakui keunggulan Valuev. Para juri memberi nilai 114-114, 116-112, 115-114 untuk kemenangan Valuev.
"Ia merupakan lawan tangguh dan ia membuat saya harus bekerja keras untuk menang," ujar Valuev usai menang. "Itu duel yang menatang, duel yang sangat keras, ia memukul dengan cepat. Saya bangga bisa melawannya. Itu merupakan partai dengan tempo cepat."
Sementara itu, Holyfield mengaku kecewa karena kalah. Ia pun enggan memastikan apakah ia bakal pensiun setelah pertarungan melawan Valuev. "Saya rasa saya mengerahkan segenap kemampuan saya untuk menang. Kini, saya harus pulang dan memikirkan masa depan saya," ujar Holyfield.
Duel tersebut digelar di depan sekitar 12.500 penonton yang mayoritas merupakan pendukung Holyfield di Hallenstadion, Zurich, Swiss. Holyfield mendapat penghormatan dari para pendukungnya, sementara Valuev dicemooh.
Pada pertarungan berikutnya, Valuev akan mempertahankan gelar WBA dari Ruslan Chagaev. Chagaev merupakan satu-satunya petinju yang pernah mengalahkan Valuev dalam 52 duel Valuev.
AP| KODRAT SETIAWAN