Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo usai memimpin rapat kerja gubernur dengan bupati atau walikota se-Sulawesi Selatan serta jajaran terkait di Baruga Sangiaseri, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/12).
Menurut Syahrul, dalam rapat tersebut ada tiga pokok masalah yang menjadi perhatian khusus yakni melakukan evaluasi kerja baik prestasi maupun kekurangan selama 2008, memprediksi hal-hal yang perlu dilakukan 2009 mendatang khususnya dampak krisis global yang puncaknya kira-kira pada Juni atau Juli, serta menghadapi pemilihan umum 2009.
"Semua bupati dan walikota harus bisa prediksi dampak PHK pasca krisis global. Kita akan alokasikan 10-15 persen dari dana bujet pemerintah Sulsel," kata Syahrul. Jumlah total anggaran pemerintah Sulawesi Selatan sendiri mencapai Rp 22 triliun yang sudah meliputi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi, dan Anggaran Pendapatan Belanja kabupaten/kota. Dengan demikian jumlah dana untuk mengantisipasi dampak krisis global mencapai Rp 2,2 hingga 3,3 triliun.
Dana ini merupakan dana sosial yang bentuknya berupa Jaminan Pengamanan Sosial Provinsi dan Jaminan Pengamanan Sosial Kabupaten. Anggaran ini di luar program pendidikan dan kesehatan gratis.
Syahrul juga menambahkan pihaknya juga konsentrasi mempersiapkan kegiatan pada daerah-daerah yang rawan ekonominya, agar memperlambat krisis global. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah para kepala daerah untuk memperhatikan dan mengarahkan korban-korban pemutusan hubungan kerja akibat krisis global.
IRMAWATI