TEMPO Interaktif, Bandar Lampung:Rumah Sakit Abdul Muluk Bandar Lampung merawat tiga pasien gizi buruk, dua diantaranya dalam kondisi memprihatinkan. Pasien diduga mengidap penyakit penyerti seperti radang otak dan kelainan organ pencernaan. ”Mereka mengidap sejumlah penyakit penyerta seperti radang otak, saluran pernapasan dan pencernaan,” kata Muhamad Iqbal, dokter yang merawat tiga pasien tersebut, Rabu (24/12)
Tiga pasien gizi buruk itu adalah Fitri Wulandari berusia 2,5 tahun, Ike Santi (7 tahun) dan Devi Saskia yang baru berusia 6 bulan. Kondisi Fitri Wulandari dan Ike Santi sangat lemah dan masih mendapat bantuan alat pernapasan. ”Keduanya juga belum bisa jalan karena kondisi fisiknya sangat lemah akibat kurang asupan gizi dalam waktu yang lama,” kata Iqbal.
Berat badan ketiga pasien juga jauh di bawah normal. Fitri Wulandari meski berusia 2,5 tahun hanya 3,5 kilogram. Padahal berat badan normal anak seusianya adalah 10 hingga 15 kilogram. Ike Santi yang berusia tujuh tahun hanya 7 kilogram. Adapun Devi Saskia dengan usia 6 bulan hanya 2 kilogram. Semestinya berat badan normal Devi adalah 6 kilogram.
Sarini, orang tua Fitri Wulandari mengaku pasrah dengan kondisi anaknya. Warga kelurahan Olok Gading, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung itu mengatakan menurut pemeriksaan dokter anaknya menderita radang otak dan kelainan usus. ”Kondisi Fitri mulai menurun sejak saya memutuskan tidak memberi ASI saat berusia satu tahun. Saya tidak memberi susu pengganti karena tidak mampu membeli,” katanya.
Menurut data Rumah Sakit Abdul Muluk Bandar Lampung selama tahun 2008 telah merawat 35 penderita gizi buruk. Dari 35 penderita gizi buruk itu, 30 diantaranya masih berusia di bawah lima tahun. Meski begitu, pihak rumah sakit tidak mendapat jumlah pasien yang sembuh dan meninggal dunia.
NUROCHMAN ARRAZIE