"Pengoperasian kecamatan baru tidak bisa ditunda lagi, karena proses pelayanan kepada masyarakat harus segera berjalan," kata Sigit Rahardjo, kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Kabupaten Kediri, Senin (29/12).
Semula Kecamatan Gampengrejo memiliki 23 desa. Karena dinilai terlalu luas, 12 desa masuk dalam wilayah Kecamatan Ngasem. Dua belas desa yang masuk dalam kecamatan baru itu adalah, Desa Ngasem, Sumberejo, Tugurejo, Gogorante, Paron, Doko, Sukorejo, Karangrejo, Nambaan, Kwadungan, Wonocatur dan Toyoresmi. Secara geografis luas Kecamatan Ngasem mencakup 22,1022 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 53.416 jiwa.
Sedangkan Kecamatan Gampengrejo yang semula terdiri dari 23 desa, kini hanya memiliki 11 desa, yaitu Desa Gampeng, Jongbiru, Putih, Sambiresik, Sambirejo, Ngebrak, Wanengpaten, Turus, Plosorejo, Kepuhrejo dan Kalibelo. Luas wilayah mencakup 16,4918 kilkometer persegi dengan jumlah penduduk 30.565 jiwa.
"Selain memudahkan pelayanan masyarakat, pemekaran ini untuk memaksimalkan fungsi lembaga pemerintahan dalam bidang administrasi dan pengawasan," kata Sigit.
Selain mempersiapkan gedung kecamatan baru, Pemkab Kediri juga telah melakukan proses perubahan administrasi dan kependudukan. "Targetnya awal tahun 2009 sudah harus beroperasi dan tidak bisa ditunda lagi," kata Sigit.
Sebelumnya Kabupaten Kediri memiliki 23 kecamatan yang membawahi 344 desa. Karena sejumlah wilayah kecamatan dianggap terlalu luas, dipecah menjadi dua kecamatan. Sebelum memecah Kecamatan Gampengrejo menjadi dua Kecamatan Gampengrejo dan Ngasem, dua kecamatan lebih dulu dipecah. Yaitu Kecamatan Pagu yang dipecah menjadi Kecamatan Pagu dan Kayen Kidul serta Kecamatan Pare yang dipecah menjadi Kecamatan Pare dan Badas.
Akibat pemekaran itu, kini di Kabupaten Kediri terdapat 26 kecamatan dengan luas wilayah sekitar 1.386.05 kilometer persegi atau sekitar 5 persen dari total luas wilyah provinsi Jawa Timur.
DWIDJO U. MAKSUM