TEMPO Interaktif, Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan dan Wahana Bumi Hijau Sumatera Selatan menyatakan selama 2008 pembalakan liar masih marak terjadi yaitu sekitar 26 kasus.
Musibanyuasin, Musirawas, Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir adalah sejumlah kabupaten di provinsi itu dengan jumlah kasus yang tinggi. "Ini daerah yang paling banyak ditemukan masalah Illegal Logging,”ujar Direktur Walhi Sumatera Selatan Sri Lestari, dalam catatan akhir tahun 2008 di kantor Walhi Sumsel, Rabu (31/12)
Menurut Sri kawasan hutan konservasi dan hutan lindung pada wilayah kabupaten tersebut terus mengalami penyusutan akibat kegiatan illegal dan legal. Selain itu juga penyusutan terjadi karena kegiatan usaha Hutan Tanaman Industri, perkebunan sawit, dan pembalakan liar.
Pengamatan satelit tahun 2005 menunjukkan kawasan hutan 2.344.936 hektar telah menjadi lahan yang tidak berhutan lagi, sedangkan 1.429.521 hektar masih memiliki hutan . Dari infromasi itu, kata Sri hutan di provinsi itu berkurang 100.000 hektar per tahun.
ARIF ARDIANSYAH