Sesuai survei, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahnaf di Jakarta, Senin (5/1), menjelaskan, pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 persen dari jumlah penganggur. Kemudian disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 persen), lulusan universitas 12,59 persen, diploma 11,21 persen, baru lulusan SMP 9,39 persen dan SD ke bawah 4,57 persen.
Arizal melanjutkan, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor informal masih mendominasi angkatan kerja nasional. Survei menunjukkan, per Agustus terdapat 71,35 juta jiwa pekerja yang bekerja di sektor informal, dari total 102,55 juta jiwa angkatan kerja.
Di antara sektor informal yang banyak menyerap tenaga kerja, bidang usaha jasa kemasyarakatan menjadi salah satu yang terbesar. "Yang dominan di rumah tangga, pertukangan, dan cleaning service," kata Arizal. Dibandingkan dengan Agustus 2007, jasa kemasyarakatan memang meningkat paling besar dalam penyediaan lapangan kerja dengan kenaikan pekerja 1,08 juta jiwa.
Namun, terdapat pula sektor informal yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja yaitu pertanian. Pada Februari 2008, jumlah tenaga kerja di sektor pertanian adalah 42,69 juta jiwa, sedangkan pada Agustus menurun menjadi 41,33 juta jiwa. "Tapi ini hanya faktor musiman. Pada Februari pekerja di sektor pertanian bertambah karena sedang masa panen," jelas Arizal.
HARUN MAHBUB