Juru bicara Unit Pemasaran II Sumatera bagian Selatan, Robert MVD dalam keterangan pers Minggu (4/1) mengatakan, penyaluran BBM untuk Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPPBU) memang dibutuhkan migrasi data dari Sistem SAP ke Sistem MySAP yang baru.
”Pada penyaluran tanggal 2-3 Jan 2009 hanya terjadi keterlambatan suplai sekitar 2 jam dan kondisi SPBU masih memiliki stok. Sehingga tidak terjadi kekosongan di banyak SPBU seperti yang terjadi di ibu kota,”ujarnya di Palembang, Minggu (4/1)
Pertamina pemasaran wilayah Sumatera Bagian Selatan juga membentuk Tim Khusus/ Posko mulai tanggal 31 Des 2008 sampai 15 Februari 2009 untuk memonitor arus keluar masuk data di sistem MySAP agar migrasi data dapat berjalan dengan baik sehingga penyaluran dapat berjalan lancar ke SPBU.
Pertamina juga menyediakan layanan Kredit bagi SPBU yang pada hari Sabtu dan Minggu tidak memiliki DO (Delivery Order). Sementara dari sisi distribusi BBM di wilayah kerja ini, masih dalam keadaan aman dan sangat mencukupi penyaluran BBM melalui depot-depot Pertamina dilakukan selama 24 jam penuh. Hal ini untuk mendukung kelancaran distribusi/pengiriman BBM ke SPBU maupun lembaga penyalur BBM lainnya.
Robert menambahkan, ketahanan Stok BBM per 4 Januari 2009 di wilayah Pemasaran Sumatera Bagian Selatan adalah untuk Sumatra Selatan, Premium kurang lebih 7 hari, Kerosene kurang lebih 10 hari, Solar kurang lebih 8 hari. Sedangkan untuk Lampung, Premium kurang lebih 14 hari, Kerosene kurang lebih 12 hari, Solar kurang lebih 20 hari.
Sementara untuk Jambi,Premium kurang lebih 12 hari, Kerosene kurang lebih 11 hari, Solar kurang 11 hari. Dan Bengkulu, Premium kurang lebih 10 hari, Kerosene kurang lebih 9 hari, Solar kurang lebih, 21 hari. Untuk Bangka Belitung, Premium kuang lebih 7 hari, Kerosene kurang lebih 13 hari, Solar kurang lebih 11 hari. ”Kondisi BBM wilayah kerja Pertamina Pemasaran Sumbagsel dalam keadaan aman dan terkendali,”katanya.
ARIF ARDIANSYAH