TEMPO Interaktif, Surakarta: Paguyuban Rental dan Pengetikan Komputer (Parentikom) Surakarta mengaku rugi hingga jutaan rupiah akibat pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh PLN.
Mereka mengeluhkan minimnya sosialisasi pemadaman bergilir oleh PLN. "Kita sering dikomplain para konsumen," kata Penasihat Parentikom Surakarta, Edi Subroto.
Karena listrik padam, para penyedia jasa pengetikan tidak bisa memenuhi order tepat waktu. "Sekali padam, biasanya dari pagi hingga sore," keluh Edi Subroto.
Di sekitar Sriwedari yang pada Selasa (06/01) mengalami pemadaman listrik bergilir, setidaknya terdapat 30 usaha jasa persewaan dan pengetikan komputer. "Tiap satu kios minimal mempekerjakan lima karyawan," kata Edi.
Akibat pemadaman listrik secara bergilir tersebut, mereka memilih menutup usahanya. "Padahal satu karyawan bisa menghasilkan Rp 100 ribu per hari," kata Edi.
Total kerugian yang diderita di seluruh usaha jasa persewaan dan pengetikan komputer di kawasan Sriwedari akibat pemadaman listrik mencapai jutaan rupiah. Sedangkan di Surakarta saat ini terdapat 150 pengusaha jasa persewaan dan pengetikan komputer yang bergabung di Parentikom Surakarta.
Selain itu, pihaknya juga mengeluhkan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh PLN terkait jadwal pemadaman bergilir. "Dulu jika ada pemadaman, kita selalu mendapatkan surat beberapa hari sebelumnya," kata Edi.
Namun, sejak beberapa bulan terakhir, pihaknya sudah tidak pernah lagi menerima surat pemberitahuan dari PLN. "Kita tidak bisa melakukan persiapan sebelumnya," kata Edi. Padahal, tambahnya, peralatan komputer rawan mengalami kerusakan jika terjadi pemadaman secara tiba-tiba.
Secara terpisah, juru bicara PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta, Suharmanto mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi berkaitan dengan pemadaman bergilir. "Selalu kita sampaikan melalui surat kabar dan beberapa radio," kata Suharmanto.
Namun dirinya berjanji akan memberikan surat pemberitahuan kepada beberapa paguyuban usaha jika akan melakukan giliran pemadaman listrik. "Kita akan koordinasi dengan kantor unit, karena mereka yang bertugas untuk melakukan sosialisasi," kata Suharmanto.
AHMAD RAFIQ