TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadarma Ali menilai langkah Bachtiar Chamsyah menggagas koalisi untuk mendukung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden bukan aspirasi partai berlambang Kabah. Langkah Bachtiar sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP, tak bisa dibilang mewakili suara partai.
"Itu adalah respons spontan untuk membangun kebersamaan. Tidak ada masalah, tapi untuk partai (dukungan kepada Yudhoyono) ada mekanismenya," kata Suryadarma seusai mendampingi Presiden memberikan penghargaan Upakarti di Istana Negara, Rabu (7/1).
Selasa malam pekan lalu di sebuah Hotel di Jakarta, Memteri Sosial Bachtiar Chamsyah dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP bersama pentolan Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Demokrat menggagas upaya membangun koalisi.
Koalisi partai jangkar itu untuk mendukung Yudhoyono dalam Pemilihan Presiden 2009. Golkar mengklaim pada pembicaraan empat partai itu kompal mendukung Yudhoyono-Jusuf Kalla maju kembali sebagai pasangan presiden dan calon wakil presiden.
Menurut Suryadarma, langkah Bachtiar Chamsyah mengatasnamakan sebagai Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi). Putusan akan berkoalisi dengan partai mana, kata Suryadarma, ditentukan nanti setelah pemilu legeslatif. Partainya masih fokus memfasilitasi mereka yang mendeklarasikan calon presiden dalam Forum PPP Mendengar, Presiden Harapan dan Harapan terhadap Presiden.
Sejauh ini baru Sultan Hamengku Buwono X dan Prabowo Subianto yang memenuhi undangan PPP. Adapun mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang juga mencalonkan diri, akan memaparkan visi dan misinya di Kantor PPP malam ini. "Forum ini bukan forum konvensi, bukan forum fit and proper test, juga bukan forum cari duit," kata Suryadarma. Sempat beredar isu, ajang ini dipakai PPP menghimpun dana. Tarifnya Rp 300 juta untuk calon presiden yang minta dukungan PPP. Isu itu dibantah Suryadarma Ali.
ANTON APRIANTO