TEMPO Interaktif, Jakarta: Nasib ratusan korban kapal KM Teratai Prima yang tenggelam disapu gelombang di perairan Baturoro, Kabupaten Majene, Minggu dinihari tadi, hinga kini belum jelas.
Tim penyelamat yang diterjunkan sejak sore tadi kesulitan melacak karena cuaca di perairan Baturoro terus memburuk. "Ombaknya masih 5-6 meter," kata juru bicara Departemen Perhubungan Bambang Ervan saat dihubungi Tempo, Minggu malam (11/01).
KM Teratai yang bebobot 747 ton bertolak dari Pelabuhan Parepare menuju Samarinda. Kapal pengangkut 250 penumpang tersebut dihantam gelombang di perairan Baturoro, Majene, sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Selain penumpang, kata Bambang, kapal juga mengangkut kargo.
Sampai saat ini, kata Bambang, belum ada kabar penumpang tewas. Namun tim pencari juga belum menemukan kapal atau korban lain. Sebelumnya tim berhasil mengevakuasi 18 penumpang, salah satunya adalah anak buah kapal.
Besarnya gelombang dan terus memburuknya cuaca di lokasi, kata Bambang, selain menyulitkan tim evakuasi, juga bisa membuat kapal yang semula diperkirakan hanya terbalik tersebut menjadi tenggelam dan terseret arus. "Kemungkinan tenggelamnya besar," kata Bambang.
Hingga saat ini tim evakuasi masih melakukan pencarian korban dan kapal.
(Dwi Riyanto Agustiar)