TEMPO Interaktif, Pare-pare:Sebanyak 13 penumpang selamat dari tenggelamnya Kapal Motor (KM) Teratai Prima rute Parepare-Samarinda dievakuasi ke Parepare, Sulawesi Selatan. Para penumpang selamat tiba di Markas Polisi Wilayah Parepare, Minggu (11/1) sekitar pukul 22.00.
KM Teratai Prima yang membawa 250 penumpang tenggelam di Perairan Baturoro Kabupaten Majene Sulawesi Barat. Begitu tiba, satu per satu korban selamat ini diperiksa kondisi kesehatannya, setelah itu mereka dimintai keterangan tentang kejadian naas tersebut, hingga Senin dinihari.
Ke-13 penumpang selamat itu berasal dari sejumlah daerah di Sulawesi Selatan dan Barat. Mereka masing-masing, Yulianus Mangambe (29) asal Kabupaten Tana Toraja, Eras (27) asal Kabupaten Pinrang, Jumadi (25) asal Pinrang, Aldi (20) asal Pinrang, Luther (14) asal Tana Toraja, Padasi (25) asal Pinrang, Rudi Alfian (17) asal Kabupaten Bulukumba, Dg Gassing (35) asal Kabupaten Takalar, Pasang (25) asal Pinrang, Sautanus (18) asal Kabupaten Mamasa, Saharuddin (32) asal Makassar, Samsu (21) asal Kabupaten Wajo, dan Baco (40) asal Pinrang.
Selain 13 penumpang selamat ini, korban selamat lainnya yakni nahkoda kapal Sabir serta tiga anak buah kapal (ABK) yang masih berada di Syabandar Majene untuk dimintai keterangan.
Kepala Seksi Telekomunikasi Kelautan Pelabuhan Parepare, Taufik, mengatakan bahwa KM Teratai Prima adalah kapal penumpang yang isinya memuat penumpang dengan tonase 747 Gross Ton (GT).Kapal tersebut dikapteni Sabiri dengan jumlah ABK 17 orang. Kapal ini tiba di Parepare dari Samarinda, Kamis lalu, dan kembali berangkat ke Samarinda dari Parepare Sabtu, sekitar pukul 17.45 Wita.
Kepala Administrator Pelabuhan Parepare, Nurwahida, mengatakan bahwa kontak terakhir dengan KM Teratai Prima, Minggu (11/1) sekitar pukul 02.00 Wita, yang mengabarkan jika kapal ini dihantam angin puting beliung.
Menurut beberapa korban yang ditemui di Markas Polisi Parepare, mengatakan bahwa kapal tenggelam Minggu dinihari sekitar pukul 04.00 Wita, sebelum kapal tenggelam, kapal sempat masuk air akibat gelombang laut yang ketinggiannya mencapai 2 hingga 3 meter. "Saat itu saya melihat ombak besar mencapai 3 meter menghantam kapal dengan kencangnya, sehingga mengakibatkan kapal miring ke kiri, kemudian terbalik. Dan hanya dalam waktu 10 menit kapal itu tenggelam tanpa sisa," kata Yulianus, korban selamat.
Irmawati