“Angka-angka itu melampaui taksiran deforestri yang bisa diterima, berkisar 0,6 sampai 1,3 juta hektar per tahun,” ungkap Prof Dr San Afri Awang, saat membuka Pekan Raya Hutan dan Masyarakat (PRHM) di Graha Sabha Pramana kampus UGM Yogyakarta, Senin (12/1).
Menurut dosen Fakultas Kehutanan UGM yang juga Direktur Pelaksana PRHM ini, laju kerusakan hutan di Indonesia yang disebabkan berbagai faktor itu tergolong sangat cepat. Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, katanya, luas areal hutan di Indonesia menurun dari 162 juta hektare menjadi tinggal 98 juta hektare saja.
Laju kerusakan hutan di Indonesia ini, menurut Agus Afianto dari Java Learning Centre, sebuah LSM pemerhati hutan, dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar hutan. Selain kehilangan sumber-sumber kehidupan, jumlah sumber air yang berkurang serta “memanen” bencana banjir atau tanah longsor.
HERU CN