TEMPO Interaktif, Samarinda:Kantor Polisi Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi pos pengaduan korban tenggelamnya Kapal Motor Teratai Prima di Perairan Baturoro, Kabupaten Majenne, Sulawesi Barat. Sampai pagi ini, Senin (12/1), mereka yang melapor keluarganya ikut KM Teratai sebanyak 45 orang.
"Catatan kami ada 103 penumpang dari Samarinda yang naik kapal dari laporan 45 keluarga," kata Kepala Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Kepolisian Kota Besar Samarinda, Ajun Komisaris Handoko. Adapun jumlah penimpang kapal masih simpang siur. "Laporan kepada kami 203 orang," ujarnya.
Pagi ini keluarga korban terus berdatangan ke kantor Polisi Pelabuhan Samarinda. Mereka mencari informasi mengenai nasib keluarga yang ikut KM Teratai. Handoko mengungkapkan, ada sekitar 20 orang yang selamat termasuk kru kapal.
Yunus, misalnya. Ia melaporkan anggota keluarganya bernama Riko, 27 tahun, ikut dalam kapal yang tenggelam di Perairan Majene, Sulawesi Barat pada Ahad (11/1) sekitar pukul 04.00 itu. "Riko berangkat dari Pare-pare," kata Yunus.
Seharusnya KM Teratai Prima yang membawa sekitar 250 penumpang tiba di Pelabuhan Samarinda hari ini, Senin (12/1) sekitar pukul 10.00 Waktu Indonesia Timur atau pukul 11.00 WIB. Warga yang merasa kehilangan keluarganya terus berdatangan ke Pelabuhan Samarinda.
FIRMAN HIDAYAT