Isi kapal kayu bermesin tunggal PK 200 itu dua puluh tenaga kerja Indonesia yang hendak pulang ke kampung melalui Batam. Berangkat dari Johor Bahru, Malaysia pukul 20.15.00 WIB, pada hari Minggu, menuju Batam. Di tengah perjalanan, mesin kapal mengalami kerusakan . Tekong kapal, Yatno, 35 mencoba menghidupkan mesin, tapi tidak bisa hidup. " Eh, malah Yatno mencebur ke laut," kata Komandan Patroli Sea Worlf, Letnan Satu Laut ( T ), Rudi Amiruddin.
Rudi mengetahui adanya kapal yang terombang-ambing di Perairan Batam dari kru kapal service yang akan berangkat ke perbatasan. Pompong TKI itu terombang ambing selama 10 jam, di tengah nasib tidak menentu itu, kapal ditabrak tanker yang lewat perairan itu. Akibatnya dua orang terpelanting, sedang sisanya masih bertahan dengan berpegang pada kapal kayu itu hingga ditemukan pihak TNI AL Batam
Korban yang hingga kini belum ditemukan adalah Yatno,35, tekong kapal dan seorang lagi diketahui berasal dari Sukabumi Jawa Barat. Sedang yang lain tidak diketahui identitasnya sebab ketika korban ini naik kapal dari Sungai Rengit , Johor Bahru, Malaysia bukan rombongan.
Rudi menjelaskan, kemungkinan meloncatnya Yatno takut ditangkap polisi Indonesia, sebab ia adalah warga negara Malaysia. Pihak TNI AL mengerahkan kapal lebih besar guna mengangkut 18 penumpang yang selamat.
Korban terbaliknya kapal pompong itu kini telah diserahkan ke pihak Dinas Sosial Kota Batam guna perawatan.
RUMBADI DALLE