TEMPO Interaktif, Jakarta:St.Petersburg State Polytcehnical University of Russia akan menandatangani kerjasama di bidang pendidikan dengan Universitas Indonesia, hari ini, di Universitas Indonesia, Depok. Rencananya, Wakil Duta Besar RI untuk Rusia dan Wakil Rektor St. Petersburg, beserta beberapa anggota delegasi dari Rusia akan hadir dalam acara ini.
“Penandatanganan ini menandai dimulainya berbagai program kerjasama pendidikan, seperti pertukaran pelajar, pengembangan riset, program penelitian bersama dan peningkatan kapasitas pendidikan sains dan teknologi UI,” kata Rektor Universitas Indonesia, Gumilar R. Somantri, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu (14/1).
Baca Juga:
Menurut Gumilar, Rusia merupakan produsen kaum intelektual dunia. Sudah banyak pemenang hadiah Nobel berasal dari negara “beruang putih” itu. St.Petersburg State Polytcehnical University of Russia, yang berdiri sejak 1899, merupakan tanah asal para ilmuwan terbaik dunia asal Rusia. Misalnya, D.I Mendeleyev, yang mengukir sejarah dunia dengan menyusun unsur-unsur kimia. Juga ada Stephen P Timoshenko, yang dikenal melalui buku dan kontribusinya pada ilmu kekuatan bahan.
Sederet nama peraih Nobel, seperti N.N.Semyonov (Nobel Kimia, 1956), P.L. Kapitsa (Noble Fisika, 1978) dan Zh.I.Alferov (Nobel Fisika, 2000), Gumilar melanjutkan, juga merupakan akademisi yang mengabdikan dirinya di St.Petersburg State Polytcehnical University of Russia. "Mereka menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi umat manusia,” kata dia
Dengan kerjasama ini, kata Gumilar, diharapkan mampu menjadi jalan munculnya penemu-penemu kelas dunia oleh Indonesia. Menurut dia, Universitas Indonesia sebagai Universitas tertua di Indonesia (berdiri 2 Januari 1849), pernah memiliki seorang peraih Nobel bidang Fisiologi dan Kedokteran pada 1920, yaitu Christiaan Eijkman. Penghargaan itu diraih melalui penemuan vitamin B1 untuk mencegah terjangkitnya penyakit beri-beri.
REH ATEMALEM SUSANTI