"Masih dihitung, perlu waktu. Minggu depan akan kami beri jawaban," ujar Ketua Umum Organisasi Pengusaha Angkutan Darat Murphi Hutagalung kepada Tempo, Kamis (14/1). Dia juga belum bisa memberikan persentase penurunan. Menurut Murphi, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat sudah mulai penghitungan sejak kemarin.
Murphi menjelaskan kendati terjadi penurunan bahan bakar, angkutan mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 50 persen dalam empat tahun terakhir. Selain itu, akibat kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat, harga onderdil turut naik. "Sulit menghitung besaran (penurunan), apa bisa turun 10 persen seperti permintaan pemerintah," katanya.
Secara terpisah, juru bicara PT Kereta Api Adi Suryatmini mengatakan tarif kereta api kelas ekonomi jarak jauh dan menengah diturunkan delapan persen dan berlaku efektif hari ini. "Untuk 20 kereta api, 16 kereta di Jawa dan empat kereta di Sumatera," ucap dia.
Dia mencontohkan tarif kereta Mataremaja (Jakarta-Malang) diturunkan menjadi Rp 51 ribu dari Rp 55 ribu. Sementara kereta Brantas (Tanah Abang-Kediri) diturunkan dari Rp 49 ribu menjadi Rp 45 ribu.
Sementara untuk kelas bisnis dan eksekutif, lanjut dia, berlaku tarif komersial. "Tarifnya tak hanya dipengaruhi bahan bakar minyak tapi juga mata uang untuk pembelian onderdil impor," jelasnya.
Untuk tarif kereta api listrik, Adi mengatakan perusahaan pelat merah itu tak menurunkan tarif karena tak menggunakan bahan bakar minyak, melainkan listrik. Hari ini, Perusahaan Umum Damri juga menurunkan tarif 10 persen untuk kelas ekonomi dan ekonomi AC.
RIEKA R