Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, pada Kamis (15/1). Menurut Kepala Unit Pelaksana Tugas Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Mualimin, kumpulan sampah yang berasal dari Kota Serang itu sudah sering mengalami longsor, "Namun sejak 13 tahun terakhir ini yang paling besar," ujarnya kepada wartawan, saat menerima kunjungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang.
Mualimin menuturkan, curah hujan yang tinggi dan tekstur tanah merah yang gembur membuat bukit Cilowong labil. Akibatnya, tembok perbatasan sampah sepanjang 400 meter dengan tinggi sekitar sepuluh meter itu tidak dapat menahan tekanan sampah yang menggunung. Sampah yang terlihat hitam itu pun melabrak pagar dan menghantam puluhan hektar kebun dan sawah di bawahnya. Beruntung tidak ada warga yang melakukan
aktivitas di areal tersebut, sehingga tidak ada korban jiwa. Padahal, kata Mualimin, para pemulung warga sekitar Cilowang selalu memulai aktivitasnya sejak pagi hari. "Tapi waktu Kamis pagi tidak ada orang," katanya.
Muhyiddin, 55 tahun, warga Cilowang yang memiliki tiga petak sawah di tempat itu, meminta pemerintah daerah untuk segera menarik tumpukan sampah yang menerjang sawahnya. Dia mengaku, saat ini tanaman padinya sudah hampir menguning dan akan segera dipanen bulan depan. Namun musibah yang datang tiba-tiba memupuskan harapannya memanen padi yang
biasa ia dapatkan sekitar sepuluh karung. Dia berharap pemerintah daerah memberikan ganti rugi, karena kata dia, tanahnya tidak termasuk milik pemerintah daerah, "Ini memang musibah, tapi kami minta ganti rugi panen," kata dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang Nana Suryana mengatakan pihaknya belum akan melakukan perbaikan atas kejadian longsor itu, dia mengaku masih melakukan pemantauan pergerakan sampah yang longsor di daerah itu, "Kami belum berani melakukan perbaikan, karena longsor masih berlangsung," kata Nana.
Sementara itu, untuk mengurangi kerugian warga yang sawah dan kebunnya tertimpa longsoran sampah, pihaknya berjanji akan mengganti kerugian warga. Tahun ini, kata Nana, pemerintah Kota Serang menganggarkan dana 13,5 miliar untuk menanggulangi sampah kota, "Mungkin dari dana itu kami alokasikan untuk ganti rugi warga," katanya.
Tempat pembuangan sampah Cilowong merupakan daerah perbukitan sekitar 10 kilometer di sebelah selatan dari pusat Kota Serang. Tempat pembuangan sampah akhir warga Serang seluas 12 hektar ini terletak di lereng bukit yang dibawahnya terdapat perkebunan dan pesawahan warga. Sedangkan di atas bukitnya merupakan jalan raya alternatif dari Kota
Serang ke Pantai Wisata Anyer.
MABSUTI IBNU MARHAS